Lama Baca 4 Menit

AI Masuk Zaman Keemasan di China

17 May 2022, 08:21 WIB

AI Masuk Zaman Keemasan di China-Image-1

Pusat konferensi virtual di aplikasi metaverse Baidu, XiRang, dapat secara bersamaan menampung 100.000 orang untuk rapat dan interaksi lainnya. Foto: Baidu - Image from img.i-scmp.com

Beijing, Bolong.id - Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence - AI) kini masuk masa keemasan di Tiongkok. Berbagai kegiatan manusia menggunakan AI di sana.

Dilansir dari SCMP, perusahaan raksasa teknologi Tiongkok, Baidu mengadakan konferensi metaverse pertama di Tiongkok, di mana 100.000 orang berinteraksi bersama di layar yang sama.

Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya itu menandakan kemajuan pesat penggunaan teknologi di Tiongkok.

Dari 2015 hingga 2020, pasar sektor AI tumbuh tahunan 44,5 persen di Tiongkok, dibandingkan dengan 22,6 persen secara global, menurut laporan Deloitte.

Dan menurut laporan Accenture, pada 2019, Tiongkok telah menjadi pasar AI terbesar kedua di dunia, menyumbang 12 persen dari ekonomi AI global.

Sejak 2017, AI di Tiongkok telah sangat terintegrasi dengan manufaktur, keuangan, perdagangan, dan bidang lainnya untuk membantu mempercepat transformasi digital. 

Dalam garis besar rencana lima tahun ke-14, pembuat kebijakan Tiongkok menyebut teknologi terkait AI sebagai “area inti fundamental”.

Ahli strategi teknologi Tiongkok terkemuka seperti CEO Baido, Robin Li, membayangkan masa depan yang cerdas di mana AI menjadi penting bagi setiap industri. Transportasi pintar, misalnya, adalah aplikasi AI tingkat berikutnya di mana platform berbasis cloud dapat membantu mengoptimalkan arus lalu lintas.

Dalam visi Li, penduduk di kota-kota tingkat pertama tidak perlu lagi mengikuti undian pelat nomor, karena sistem transportasi pintar akan mengatasi sebagian besar kemacetan lalu lintas. Sistem ini akan menjadi salah satu inovasi paling berpengaruh dalam 10 hingga 40 tahun ke depan, menurut Li.

Dalam sistem transportasi pintar Baidu, AI terintegrasi dengan teknologi mutakhir lainnya seperti 5G dan komputasi awan. Pada kuartal ketiga tahun ini saja, platform layanan mengemudi otonom Baidu "Apollo Go" menyediakan 115.000 perjalanan bagi para komuter dan menjadi penyedia layanan mengemudi otonom terbesar di dunia. 

Perusahaan berencana untuk memperluas platform ke 65 kota pada tahun 2025 dan 100 kota pada tahun 2030.

Baidu juga telah membantu industri AI Tiongkok tumbuh dengan menyediakan pengembang dengan infrastruktur teknologi yang solid. 

Hal itu membangun kerangka PaddlePaddle, platform pembelajaran dalam sumber terbuka pertama di Tiongkok, di mana pengembang AI di semua tingkatan dapat menemukan alat, layanan, dan sumber daya yang mereka butuhkan. Kerangka kerja tersebut telah diterapkan di industri seperti kehutanan, energi, manufaktur dan pengelolaan limbah.

Sejak didirikan pada tahun 2016, lebih dari 4 juta pengembang telah membuat 476.000 model menggunakan kerangka PaddlePaddle, melayani 157.000 perusahaan dan lusinan industri. Bahkan pemula dalam pemrograman komputer dapat merancang dan mengimplementasikan model AI dengan bantuan platform pembelajaran mendalam.(*)