Lama Baca 3 Menit

Hongaria Sepakat Beli Vaksin Sinopharm China

15 January 2021, 15:09 WIB

Hongaria Sepakat Beli Vaksin Sinopharm China-Image-1

Sinopharm - Image from detik.net.id

Budapest, Bolong.id - Pemerintah Hongaria mengatakan pada Kamis (14/1) bahwa mereka membeli vaksin Sinopharm Tiongkok. Maka, Hongaria negara Uni Eropa (UE) pertama yang menerima vaksin Tiongkok.

Di bawah aturan UE, itu harus memberikan persetujuan penggunaan darurat ultra-cepat, daripada menunggu regulator obat Eropa untuk memberikan lampu hijau untuk vaksin Tiongkok.

Inggris mengambil pendekatan serupa pada Desember sebelum keluar dari blok tersebut. Ini menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer pada 2 Desember, melompat di depan seluruh dunia dalam perlombaan untuk memulai program inokulasi massal.

Pemerintah nasionalis Hongaria mengkritik tajam Uni Eropa atas apa yang dikatakannya sebagai pembelian dan pengiriman vaksin yang terlalu lambat yang sekarang mengancam pemulihan ekonomi. Dilansir dari CGTN pada Jumat (15/1/2021).

Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto mengatakan dalam sebuah posting Facebook pada hari Kamis bahwa karena pengadaan vaksin Komisi Eropa yang "memalukan" lambat, peluncuran vaksin yang cepat tidak dapat terjadi awal tahun ini.

"Jika kita melihat melampaui perbatasan UE, kita dapat melihat bahwa di AS, di Inggris, dan Israel, orang-orang divaksinasi dengan sangat cepat," kata Szijjarto.

Pemerintah juga mengeluarkan keputusan pada hari Kamis (14/1) yang mengizinkannya untuk memulai pengadaan di luar skema sentralisasi UE.

Juru bicara Szijjarto mengatakan proses persetujuan untuk vaksin yang dikembangkan oleh afiliasi Sinopharm yang berbasis di Beijing, Institut Produk Biologi Beijing (BIBP), sudah "berjalan".

Kepala staf Perdana Menteri Viktor Orban Gergely Gulyas mengatakan dalam sebuah pengarahan pada hari Kamis bahwa pengiriman vaksin di bawah program UE datang terlalu lambat, dengan pengiriman mingguan kurang dari 100.000 dosis, dan Hongaria akan melanjutkan pembicaraan dengan Rusia dan Tiongkok tentang pembelian vaksin tambahan.

"Kami secara praktis telah setuju dengan Sinopharm," kata Gulyas. "Pengiriman pertama bisa mencakup hingga satu juta dosis."

Waktu pengiriman Tiongkok bergantung pada seberapa cepat otoritas kesehatan Hongaria mengesahkan penggunaan vaksin Sinopharm, yang telah digunakan untuk mengimunisasi sekitar 20 juta orang, tambahnya.

Gulyas mengatakan gelombang kedua pandemi telah memuncak di Hongaria, dan infeksi baru telah menurun, tetapi pembatasan belum dapat dikurangi. (*)