Flu burung - Image from kompas.com
Beijing, Bolong.id - Tujuh belas tahun lalu pada tanggal 23 Januari 2004, Tiongkok mengumumkan kasus pertama yang dikonfirmasi dari flu burung.
Wabah flu burung pertama kali ditemukan di Italia pada 1878. Tetapi baru dikenali dalam wabah besar yang melanda peternakan ayam di Amerika Serikat (AS) pada 1924-1925.
Saat itu flu burung masih menular di antara unggas dan belum terjadi penularan ke hewan lain. Pada Maret 1997, flu burung dari subtipe H5N1 mulai menjangkiti peternakan ayam di Hongkong. Dua bulan kemudian, flu itu menular ke seorang anak laki-laki berusia tiga tahun.
Saat itu obatnya belum ditemukan, sehingga anak tersebut meninggal. Selanjutnya, 17 orang terjangkit virus yang sama di Hongkong pada Desember 1997.
Lalu pemerintah mulai membinasakan 1,5 juta ayam. Virus itu membuat 17 orang yang terjangkit flu burung menderita komplikasi berat, seperti pneumonia dan radang selaput otak. Lima di antaranya akhirnya meninggal sehingga total korban meninggal mencapai enam orang.
Pada Februari 2003, virus H5N1 (flu burung) kembali menyerang Hongkong dan menulari dua orang. Salah satu korban kemudian meninggal.
Virus H5N1 kemudian menjadi perhatian utama para ahli, karena dapat bermutasi dengan cepat. Virus itu juga mampu berubah menjadi beberapa subtipe virus yang baru sehingga dapat menular ke spesies lain, termasuk manusia.
Diberitakan 25 Januari 2004, di Indonesia penyakit flu burung menyebabkan kematian 10 juta ayam petelur. (*)
Advertisement