vaksin Covid-19 bersama dengan bendera Tiongkok - Image from Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silahkan hubungi kami,
Bolong.id - Sejak awal virus corona menyebar, pemerintah Tiongkok selalu berisikap terbuka, transparan, ilmiah dan bertanggung jawab dalam kerja samanya dengan WHO dan masyarakat Internasional untuk memerangi pandemi.
Sebagai negara pertama yang melaporkan kasusnya, Tiongkok aktif melakukan penyelidikan epidemiologi, mengindentifikasi patogen, dan mempublikasikan informasi penting termasuk urutan genom virus. Tindakan ini membunyikan lonceng peringatan di seluruh dunia.
Tiongkok telah menyelenggarakan lebih dari 100 konferensi video dengan para ahli dari negara lain, membuka pusat pengetahuan online untuk berbagi pengalaman pencegahan dan pengendalian COVID-19 dengan semua negara.
Selain itu, negara berkembang ini juga menerbitkan 8 versi terbaru dari diagnosis dan solusi perawatan, 7 versi terbaru dari protokol pencegahan dan pengendalian, untuk berbagi pengalaman dengan negara lain tanpa reservasi.
Tiongkok juga turut aktif meluncurkan kampanye kemanusiaan darurat global terbesar sejak berdirinya Tiongkok dengan memberi bantuan kepada lebih dari 150 negara dan 10 organisasi internasional, mengirim 36 tim medis ke 34 negara yang membutuhkan bantuan, dan memberikan dana kepada WHO dan Rencana Tanggap Kemanusiaan Global PBB.
Negara itu memanfaatkan keuntungan sebagai produsen persediaan medis terbesar. Sampai akhirnya tahun 2020, Tiongkok menyediakan lebih dari 220 miliyar masker, 2,25 miliyar pakaian pelindung dan 1,02 miliyar alat uji kepada berbagai negara seluruh dunia, sehingga menjamin produksi dan pasokan medis global.
Dalam memerangi pandemi serta membantu negara bekembang Tiongkok adalah negara pertama yang berjanji menjadikan vaksin sebagai barang publik global. Saat ini, Tiongkok sedang memberikan bantuan vaksin kepada 14 negara berkembang termasuk Pakistan.
Tiongkok telah resmi bergabung dengan COVAX dan sedang berkomunikasi erat dengan WHO dan sponsor lain dari rencana tersebut, demi berupaya menjadikan vaksin sebagai barang publik global dan membuatnya lebih mudah diakses dan terjangkau oleh negara-negara berkembang.
Atas permintaan WHO, Tiongkok memutuskan untuk mendonasikan 10 juta dosis vaksin kepada COVAX, terutama untuk memenuhi keputuhan mendesak negara-negara berkembang. Inilah langkah penting lainnya yang diambil oleh Tiongkok untuk mendorong distribusi vaksin yang adil, memajukan kerjasama internasional untuk melawan pandemi, dan menerapkan konsep Komunitas Kesehatan Manusia. WHO telah mulai meninjau otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Tiongkok.
Sejak merebaknya Pandemi, pihak Tiongkok telah menjaga komunikasi dan kerjasama erat dengan WHO dalam penelusuran asal-usul virus global. Para ahli Tiongkok telah berulang kali berkomunikasi dengan rekannya dari WHO mengenai topik terkait. Di bawah dukungan dan bantuan pemerintah Tiongkok, tim ahli WHO sedang menyelidiki asal-usul virus corona di Wuhan, Tiongkok.
Mereka telah mengunjungi Rumah Sakit Jinyintan, Pasar Huanan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Institut Virlogi di Wuhan, dan juga melakukan pertukaran yang produktif dengan para ilmuwan Tiongkok.
Pihak Tiongkok akan mempertahankan sikap terbuka, transparan, bertanggung jawab, terus bekerjasama dengan WHO, dan berkontribusi mencegah risiko di masa depan serta melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat di seluruh dunia. (*)
Agi Widjaya/Penerjemah
Advertisement