Beijing, Bolong.id - Film serial televisi yang telah lama ditunggu warga Tiongkok, Blossoms Shanghai, dirilis akhir Desember 2023 secara online.
Dilansir dari China Daily Senin (08/01/24), Diadaptasi dari novel pemenang penghargaan karya penulis Jin Yucheng, film Fan Hua (Blossoms), serial TV Blossoms Shanghai membawa penonton kembali ke Shanghai pada tahun 1990-an, ketika semua orang menantikan peluang di abad baru.
Plotnya mengikuti kebangkitan protagonis A Bao, yang diperankan oleh aktor Hu Ge, seorang pemuda ambisius yang memanfaatkan peluang awal pasar saham untuk menjadi jutawan.
Namun, versi dialek Shanghai-lah yang membuat banyak pemirsa daring terpaku pada serial tersebut, yang diproduksi oleh sutradara legendaris Hong Kong Wong Kar-wai, yang lahir di Shanghai.
Beberapa pemirsa membagikan video pendek dari serial tersebut untuk membantu orang lain mempelajari dialek Shanghai, yang telah banyak digantikan dengan bahasa Mandarin di sekolah dan tempat kerja.
Chen Zhongmin, seorang profesor dari departemen bahasa dan sastra Tiongkok di Universitas Fudan, mengatakan bahwa kebanyakan orang yang dia kenal tertarik dengan versi dialek Blossoms Shanghai, terlepas dari apakah mereka berasal dari kota tersebut atau dari tempat lain.
“Mereka penasaran untuk melihat bagaimana dialek tersebut dapat menyampaikan pesona unik budaya kota ini,” kata Chen, seraya menambahkan bahwa terakhir kali sebuah drama televisi dibuat dalam dialek Shanghai mungkin terjadi pada tahun 1990an.
Beberapa ahli mengatakan mereka yakin serial ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap warisan dialek Shanghai, karena ada konsensus umum di antara penduduk Shanghai bahwa dialek tersebut perlu dilindungi.
Ding Dimeng, pakar studi dialek Shanghai di Universitas Shanghai, mencatat bahwa dialek tersebut akan terancam punah jika pemerintah dan masyarakat tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pelestariannya.
Banyak anak-anak di Shanghai tidak lagi fasih berbicara dialek tersebut, dan demi kenyamanan mereka, orang tua mereka juga tidak berbicara dengan dialek tersebut, katanya.
Beberapa warga menggemakan pengamatan Ding.
Sun Huijuan, 65 tahun, mengatakan cucunya berbicara dialek Shanghai dengan cukup baik sebelum dia masuk sekolah, dan masih bisa berbicara dialek tersebut selama masa taman kanak-kanaknya meskipun tidak diajarkan di kelas.
“Namun, setelah dia masuk sekolah dasar, dia kehilangan kepercayaan diri dalam pengucapannya. Dia mulai menjawab dalam bahasa Mandarin ketika kami menanyakan sesuatu dalam dialek tersebut di rumah,” katanya.
Dialek Shanghai telah mendapatkan popularitas di kalangan orang asing yang tinggal di kota tersebut. Banyak orang seperti musisi Belgia Tobias Gao Yue berbagi kemampuan bahasa mereka di media sosial. Tobias, yang memiliki pemahaman yang baik tentang dialek Shanghai, telah memperoleh ribuan pengikut, yang menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang tertarik mempelajari dialek tersebut.
Barnaby Nadler, yang berasal dari Amerika Serikat dan telah tinggal di Shanghai selama lebih dari satu dekade, mengatakan dia mengambil kelas khusus dalam dialek Shanghai setelah dia pindah ke kota tersebut, karena menurutnya beberapa ekspresi "sangat menarik" dan dapat membantunya. "berintegrasi lebih baik" ke dalam komunitas lokal. Namun, akhir-akhir ini kita jarang mendengar orang berbicara dalam dialek tersebut di ruang publik, tambahnya.
Angka terbaru dari Biro Statistik Shanghai menunjukkan bahwa kotamadya ini dihuni oleh hampir 24,76 juta penduduk tetap pada tahun 2022, dan lebih dari 10 juta di antaranya berasal dari wilayah lain di negara tersebut.
Pemerintah kota telah melakukan beberapa upaya dalam beberapa tahun terakhir untuk melestarikan dialek lokal. Beberapa rute bus dan jalur kereta bawah tanah baru telah menambahkan siaran dalam dialek Shanghai, sementara sajak anak-anak dalam dialek tersebut masih menjadi bagian dari silabus di sebagian besar taman kanak-kanak setempat.
Informasi Seputar Tiongkok.
Advertisement
