Pernak-pernik - Image from tribun
Jakarta, Bolong.id - Perayaan Imlek akan diperingatkan sebentar lagi tepatnya pada Jumat (12/2/2021). Tidak seperti tahun lalu, penjual pernak pernik imlek mengaku keuntungan penjualan mereka menurun hingga 90 persen akibat dampak pandemi yang masih merebak.
Seorang penjual pernak-pernik Imlek di kawasan Glodok, Jakarta Utara, remet, mengaku saat imlek ia dapat meraup keuntungaan Rp4-10 juta per hari. Namun, tahun ini keuntungan hanya Rp800-1 juta.
"Dulu kalau sepi dapat Rp4 juta, sekarang Rp1 juta saja sudah bagus," kata Remet, Jumat(29/1).
Dia mengaku penurunan penjualan disebabkan menurunnya pengunjung hingga 60 persen. Padahal, biasanya dua pekan sebelum perayaan Imlek ramai pembeli. "Biasanya para pedagang bolak-balik ambil cadangan barang jualan, sekarang santai, duduk-duduk," kata dia.
Aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga memengaruhi penjualannya. Jam operasional berkurang dari pukul 09.00-21.00 WIB menjadi pukul 09.00-18.00 WIB. "Tapi kita masih bersyukur (bisa jualan), yang penting taat pemerintah," ucap penjual pernak pernik musiman sejak 1970-an itu.
Ilustrasi pedagang di Glodok - Image from detak.co
Dia mengaku salah satu penjualan pernik yang mengalami penurunan drastis ialah hiasan lampion yang biasa dipasang di perkantoran atau restoran. Biasanya, 50-100 pesanan memborong 30-40 pasang lampion besar.
"Kalau sekarang paling yang beli dari restoran ikan laut di daerah Tangerang Selatan," tutur dia.
Remet menjual pernak-pernik Imlek di emperan pertokoan di belakang Pasar Glodok. Ia menjual lampion berbagai ukuran, wadah buah, gantungan Imlek, hingga amplop angpao. (*)
Advertisement