Lama Baca 4 Menit

Ahli: OBOR Akan Mainkan Peran Penting dalam Pemulihan Ekonomi Setelah Pandemi

20 April 2021, 08:51 WIB

Ahli: OBOR Akan Mainkan Peran Penting dalam Pemulihan Ekonomi Setelah Pandemi-Image-1

Salah satu proyek jalur kereta One Belt, One Road - Image from Xinhua/Liu Xu

Kuala Lumpur, Bolong.id- Ketua Pusat Penelitian Strategis Asia Baru Malaysia Weng Shijie mengatakan bahwa tanggapan bersama terhadap pandemi COVID-19 telah memperdalam persahabatan antara Tiongkok dan negara lain yang bersama-sama membangun One Belt One Road (OBOR).

Laporan tahunan 2021 dari Prospek Ekonomi Asia dan Proses Integrasi yang dirilis oleh Boao Forum for Asia pada Minggu (18/4), menunjukkan bahwa dalam menghadapi ujian pandemi, pembangunan Belt and Road telah menunjukkan ketahanan yang kuat. Proyek terkait terus maju, dan hasil kerja sama memiliki banyak hal penting. 

Dilansir dari Xinhua pada Senin (19/4/2021), Weng Shijie mengatakan bahwa setelah wabah, negara-negara yang bersama-sama membangun Belt and Road saling menjangkau. Tiongkok mengirim tim ahli medis ke banyak negara dan memberikan vaksin COVID-19, yang memperdalam persahabatan antar negara. 

"Tiongkok telah memenuhi komitmennya untuk menjadikan vaksin sebagai produk publik global," ujar Weng.

Dalam pandangannya, Tiongkok adalah yang pertama mengendalikan pandemi, mewujudkan pemulihan ekonomi, dan kemudian menggunakan kerja sama internasional seperti pembangunan bersama Belt and Road untuk mendorong pemulihan ekonomi yang lebih luas.

"Tiongkok adalah satu-satunya negara ekonomi besar yang mencapai pertumbuhan positif pada tahun 2020, dan akan memainkan peran utama dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Sementara itu, Rencana Lima Tahun ke-14 akan dikeluarkan dan pembangunan siklus domestik sebagai badan utama dan siklus ganda domestik dan internasional akan dipercepat. Pola pembangunan baru Tiongkok diharapkan dapat memberikan pasar yang besar bagi negara-negara yang berpartisipasi dalam pembangunan bersama Belt and Road," Kata Weng Shijie.

Weng Shijie yakin, perkembangan Tiongkok di bidang ekonomi digital dapat menjadi acuan bagi negara lain. "Tiongkok telah melepaskan potensi besar melalui perkembangan ekonomi digital. Dengan dampak lanjutan dari pandemi, bidang ini akan menjadi kekuatan pendorong utama berikutnya bagi perkembangan globalisasi ekonomi."

Weng Shijie juga mengatakan bahwa sebagian besar negara yang tergabung dalam Belt and Road adalah negara berkembang, menghadapi tantangan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Ia yakin bahwa Belt and Road dapat menjadi platform bagi negara-negara terkait untuk melakukan kerja sama dalam menanggulangi masalah-masalah perubahan iklim.

"Tiongkok telah mencapai banyak pengalaman yang berhasil dalam melindungi lingkungan melalui undang-undang, penanaman pohon dan penghijauan, dan lainnya yang dapat memberikan referensi yang berguna bagi mitra dalam pembangunan bersama Belt and Road," kata Weng Shijie. (*)


Informasi Seputar Tiongkok