Lama Baca 3 Menit

Satgas COVID: Efektivitas Vaksin Covid-19 di Indonesia Tinggi, Mampu Lindungi dari Varian Delta

16 June 2021, 09:32 WIB

Satgas COVID: Efektivitas Vaksin Covid-19 di Indonesia Tinggi, Mampu Lindungi dari Varian Delta-Image-1

Wiku Adisasmito - Image from Kompas

Bolong.id - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa vaksin virus corona yang kini dimiliki Indonesia mempunyai efektivitas tinggi.

Vaksin itu disebut masih efektif untuk melindungi masyarakat dari varian virus Delta yang berasal dari India atau B.1.617.2.

"Apakah vaksin yang ada di sini memiliki efektivitas yang masih tinggi atau tidak? Tentunya secara keseluruhan, sekarang masih memiliki," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/6/2021).

Wiku mengatakan, efektivitas vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia melebihi 50 persen. Namun demikian, kata dia, pada prinsipnya setiap virus pasti akan mengalami mutasi dalam rangka mempertahankan diri.

Proses mutasi itu bisa berlangsung terus menerus apabila potensi penularannya masih tetap terjadi. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa vaksin betul-betul bisa memberikan proteksi kolektif atau herd immunity bagi masyarakat.

"Tentunya penelitian lebih lanjut harus selalu dilakukan dimonitor agar betul-betul vaksin yang digunakan adalah memang vaksin yang efektif," ujar Wiku.

Wiku pun membenarkan bahwa varian virus B.1.617.2 kini cukup banyak ditemukan di berbagai daerah di Tanah Air, seperti Kudus dan Bangkalan. 

Namun, ia menyebut, proses whole genome sequencing atau surveilans untuk mengetahui sebaran varian virus belum dapat dilakukan di seluruh wilayah nusantara. Hal ini karena proses whole genome sequencing memerlukan sampel pasien Covid-19 dalam jumlah besar.

"Suatu saat nanti dengan jumlah yang lebih banyak kita akan tahu atau bisa menelusuri dari mana virus itu berasal, mulai dari masuk sampai ke dalam suatu tempat tertentu. Itu perlu penelitian lebih lanjut," kata Wiku.

"Pada saat ini kita belum bisa menjelaskan tentang itu karena prosesnya masih panjang," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, varian baru virus corona dari India banyak ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Bangkalan.

Bahkan Budi mengatakan, varian itu kini mendominasi di tiga daerah tersebut.

"Kami melaporkan juga ke beliau (Presiden) kenapa ini penting karena beberapa daerah seperti Kudus kemudian DKI Jakarta dan juga di Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian deltanya atau B.1617.2 atau juga varian dari India mendominasi," kata Budi dalam keterangan pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/6/2021).

Budi menuturkan, penularan dari varian mutasi ganda India itu terjadi lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan. (*)