Lama Baca 3 Menit

Ekspor Bijih Besi Australia Bergantung pada China

13 July 2021, 14:21 WIB

Ekspor Bijih Besi Australia Bergantung pada China-Image-1

Produksi bijih besi - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id – Media Australia memberitakan bahwa Australia semakin bergantung pada permintaan bijih besi Tiongkok. Hubungan politik Canberra dan Beijing, tegang. Tetapi tidak mempengaruhi ekspor bijih besi. 

Dengan rekor permintaan, impor bijih besi Tiongkok pada Mei tahun ini menyumbang lebih dari 40% ekspor Australia.

Dilansir dari World Web Wide ( 环球网  ) pada Selasa (13/07/21), grafik ekonomi terbaru dari Reserve Bank of Australia menunjukkan bahwa perdagangan internasional Australia secara mengejutkan kurang beragam dan semakin bergantung pada ekspor bijih besi Tiongkok.

Pada tahun 2005, Tiongkok menyumbang sekitar 10% dari ekspor barang dan jasa Australia, jauh tertinggal dari Jepang, dan kemudian melonjak menjadi 25% pada puncak ledakan pertambangan terakhir, dan tahun ini terus meningkat hingga lebih dari 35%.

Pada bulan Mei, penjualan bijih besi Australia ke perusahaan baja Tiongkok meningkat 20% menjadi A$12,6 miliar, menyumbang sekitar 75% dari ekspor ke Tiongkok.

Menurut data dari Biro Statistik Australia, ekspor yang kuat telah memungkinkan Tiongkok untuk melebihi 40% dalam nilai total ekspor untuk kelima kalinya pada tahun keuangan sebelumnya, dan juga merupakan yang ke-10 dalam catatan.

Menurut Departemen Perindustrian Australia, Lonjakan harga mencerminkan munculnya pandemi COVID-19 secara global, percepatan pemulihan, dan permintaan yang kuat untuk produk baja dari Tiongkok dan negara maju lainnya. Australia memasok lebih dari setengah bijih besi dunia, diikuti oleh Brasil sekitar 20%.

Tahun lalu, Beijing memberlakukan pembatasan perdagangan pada ekspor lobster, daging sapi, kapas dan kayu Australia, mengenakan tarif setinggi 212% untuk anggur, dan 80% untuk jelai, dan mencegah impor batubara Australia.

Tiongkok telah menjelaskan bahwa mereka sedang mencari sumber alternatif bijih besi, tetapi proses ini akan memakan waktu lama. (*)