Beijing, Bolong.id - Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok telah mengumumkan bahwa pada tahun 2030, proporsi limbah berbahaya yang dikirim ke tempat pembuangan sampah akan dikendalikan hingga 10 persen dari total pengolahan limbah berbahaya, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat manajemen risiko lingkungan.
Dilansir dari 新华社, kementerian menguraikan pendekatan bertahap untuk mendigitalkan pengelolaan limbah berbahaya dan mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir. Pada tahun 2026, semua fasilitas limbah berbahaya utama akan diwajibkan untuk menerapkan sistem pemantauan digital proses penuh, dengan cakupan yang diperluas ke semua fasilitas terkait di seluruh negeri pada tahun 2027.
Kementerian berencana untuk secara progresif membatasi penimbunan langsung limbah berbahaya ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang dapat dikurangi melalui pemanfaatan atau pembakaran.
Untuk pengelolaan limbah medis, pedoman tersebut mendesak upaya untuk membangun sistem pembuangan komprehensif yang memastikan kapasitas pengolahan yang memadai di tingkat kota. Sistem tersebut akan mengintegrasikan fasilitas pengolahan terpusat dan di tempat di daerah terpencil, sekaligus meningkatkan kapasitas untuk situasi normal dan darurat.
Kementerian juga mempromosikan metode pengolahan alternatif, yang akan memungkinkan fasilitas insinerasi limbah berbahaya dan insinerator limbah kota yang memenuhi syarat untuk memproses limbah medis bila diperlukan, terutama dalam situasi darurat. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
