Lama Baca 4 Menit

Fakta Menarik Kain Sutra di China, Produsen Terbesar di Dunia?

07 September 2021, 13:49 WIB

Fakta Menarik Kain Sutra di China, Produsen Terbesar di Dunia?-Image-1

Kain Sutra Tiongkok - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Bolong.id - Sutra lebih dari sekedar kain di Tiongkok, sutra adalah bagian dari sejarah mereka, budaya mereka, mode dan simbol kemakmuran.

Tiongkok tidak hanya merupakan produsen sutra terbesar di dunia, tetapi juga sutra memiliki pengaruh besar pada pariwisatanya, dengan banyak atraksi sutra, termasuk Jalur Sutra, qipao, dan Museum Sutra Hangzhou.

Dilansir dari China Highlights , berikut adalah 6 fakta menarik tentang sutra dan budayanya di Tiongkok.

1. Sutra melahirkan rute perdagangan kuno terpanjang - Jalur Sutra.

Jalur Sutra dimulai sekitar 130 SM ketika pemerintah Dinasti Han mengirim Jenderal Zhang Qian sebagai utusan untuk membangun hubungan baik dengan negara-negara lain di barat Tiongkok.

Kemudian Tiongkok pun mulai mengangkut sutra, teh, dan produk lainnya di sepanjang rute Jalur Sutra, untuk ditukar dengan kuda dengan negara-negara kecil di barat Tiongkok. Perdagangan ini pun terus berkembang hingga akhirnya terbentuklah Jalur Sutra yang kita kenal sekarang.

2. Tiongkok adalah produsen sutra terbesar di dunia.

Tiongkok memproduksi 150.000 metrik ton sutra setiap tahun, menjadikannya produsen sutra terbesar di dunia, mencakup 78% sutra di dunia.

Selama ribuan tahun, Tiongkok memegang monopoli atas distribusi sutra dan mempertahankan praktik itu selama berabad-abad. Sampai awal Dinasti Tang, tidak ada negara lain di dunia yang tahu cara membuat sutra dan mengandalkan Tiongkok untuk sutra.

3. Sutra telah sangat mempengaruhi mode Tiongkok.

Sutra telah lama menjadi elemen penting mode di Tiongkok, dengan Shanghai menjadi ibukota mode sutra, meskipun juga digunakan di kota-kota lain.

Sutra digunakan untuk memproduksi qipao, yang menjadi populer di Shanghai, dan masih populer sebagai pakaian formal atau pakaian pesta di Tiongkok.

4. Sutra adalah simbol status di Tiongkok kuno.

Sutra adalah simbol kekayaan dan kekuasaan di Tiongkok kuno, karena hanya orang kaya dan penguasa yang diizinkan mengenakan pakaian sutra, sedangkan orang miskin dilarang memakainya.

Sutra sangat berharga di Tiongkok kuno sehingga siapapun yang ditemukan menyelundupi telur ulat sutra, kepompong, atau biji murbei dihukum mati.

5. Provinsi Zhejiang adalah "Raja Sutra".

Provinsi Zhejiang disebut "Raja Sutra" karena menghasilkan sepertiga dari sutra mentah, brokat, dan satin Tiongkok. Kota Suzhou, yang terletak di dekat Zhejiang di Provinsi Jiangsu, menarik perhatian Marco Polo sejak tahun 1276 karena ketenaran mereka dalam produksi sutra.

6. Perdagangan sutra berkontribusi pada adopsi dan penyebaran agama Buddha di Tiongkok.

Jalur Sutra melalui gurun di Tiongkok utara menjadi salah satu dari dua jalur darat alami bagi umat Buddha, guru Buddha, kitab suci, dan biksu untuk memasuki Tiongkok dari wilayah Buddha lainnya. Rute utama lainnya adalah melalui Yunnan, dan disebut Jalur Kuda Teh atau Jalur Sutra Selatan.

Pada 130 SM, penguasa Dinasti Han mengirim Zhang Qian ke Yuezhi Kaukasia (suku yang pertama tinggal di Xinjiang tetapi didorong ke India pada 177 SM oleh Xiongnu dan kemudian menjadi penganut Buddha) untuk kepentingan perdagangan. (*)


Informasi Seputar Tiongkok