Lama Baca 4 Menit

Sarang Burung Walet, Hidangan China yang Kontroversial

30 September 2021, 07:06 WIB

Sarang Burung Walet, Hidangan China yang Kontroversial-Image-1

Sup Sarang Burung Walet - Image from Golden Bird's Nest Collagen Drink

Bolong.id - Sup sarang burung walet adalah salah satu hidangan paling terkenal tetapi juga paling kontroversial dalam masakan Tiongkok. Banyak orang rela menghabiskan banyak uang untuk sup ini karena mereka percaya memakannya akan membantu mereka mempertahankan masa muda mereka serta memiliki umur panjang, sehat dan tubuh yang kuat.

Sarang Burung yang Dapat Dimakan

Dilansir dari The Spruce Eats, sarang burung walet yang digunakan untuk sup ini tidak hanya ditemukan di pohon, ditinggalkan oleh pemiliknya. Sarang burung walet yang bisa dimakan ini milik burung walet, burung kecil yang biasa ditemukan di Asia Tenggara

Burung walet hidup di gua-gua yang gelap dan, mirip dengan kelelawar, menggunakan ekolokasi untuk bergerak. Alih-alih ranting dan jerami, burung walet membuat sarangnya dari untaian air liur bergetahnya sendiri, yang diproduksi oleh kelenjar di bawah lidah. Sarang itu kemudian mengeras saat terkena udara.

Strukturnya cukup mengesankan, bentuknya seperti tempat tidur gantung yang dianyam rapat, terbuat dari benang kuat yang bisa berwarna putih, kuning, atau merah. Sarangnya diikatkan ke dinding batu di dalam gua, dan oleh karena itu sulit untuk dipindahkan. 

Beberapa proses memanen sarang sangat berbahaya. Sarang biasanya terletak di atas gua dan pengumpul sarang harus menggunakan tangga kayu yang sangat sempit, goyah, dan panjang yang mereka panjat di atasnya untuk mencapai sarang. Karena sangat berbahaya, banyak pengumpul sarang yang kehilangan nyawanya.


Penuh Kontroversi

Selain banyak orang menghabiskan banyak uang untuk sup sarang burung walet, ada aspek lain dari hidangan ini yang menimbulkan kontroversi: Burung walet adalah spesies yang terancam punah, dan semakin banyak sarang yang dikonsumsi, membuat burung walet semakin dekat dengan kepunahan. 

Burung walet sangat terancam punah di daerah seperti Kepulauan Andaman dan Nicobar; ada tempat-tempat seperti Pulau Dazhou dan Hainan di mana pemerintah Tiongkok telah melarang pengambilan sarang burung karena burung walet hampir punah di lokasi ini.

Di banyak tempat, seperti Malaysia dan Thailand, masyarakat sudah mulai membudidayakan burung walet untuk dikumpulkan sarangnya. Peternakan ini menggunakan rumah kosong sebagai rumah burung walet.

Sejarah Sup Sarang Burung

Sup yang tidak biasa ini telah menjadi bagian dari masakan Tiongkok selama beberapa generasi. Orang-orang Tiongkok mulai mengkonsumsi sup sarang burung walet selama Dinasti Ming dan dalam beberapa cerita, diyakini Zheng He (鄭和), yang adalah seorang penjelajah dan laksamana armada, adalah orang pertama dalam sejarah Tiongkok yang memakan sup sarang burung walet.

Ada berbagai tingkatan sarang burung walet—merah, kuning, dan putih. Sarang burung merah dikenal dalam bahasa Tiongkok sebagai "sarang burung merah darah" (血燕) dan merupakan yang paling langka. Beberapa orang percaya bahwa sarang burung merah terbuat dari darah burung walet tapi itu tidak benar sama sekali. Sarang yang menjadi berwarna merah darah ini karena makanan burung, yang mengandung lebih banyak mineral dan berbagai jenis nutrisi. (*)

Infromasi Seputar Tiongkok