Lama Baca 2 Menit

Kampung Najiahu, Wisata Religi dan Sejarah Islam di China

18 November 2020, 10:16 WIB

Kampung Najiahu, Wisata Religi dan Sejarah Islam di China-Image-1

Masjid Najiahu - Image from China.org

Jakarta, Bolong.id - Kampung Najiahu di Tiongkok membuktikan adanya hubungan antara Arab dengan negeri tirai bambu itu. Dengan jejak-jejak sejarah Islam sangat kental, kampung ini disebut sebagai bukti sejarah islam di Tiongkok.

Hal ini dikaitkan dengan adanya keturunan Nabi Muhammad (biasa disebut habib) yang dipercaya menjadi gubernur pertama Provinsi Yunnan, Tiongkok.

Seperti dikutip dari historia berdasarkan silsilah keluarga, Saidianchi adalah keturunan ke-30 Rasulullah SAW, Nabi Muhammad dari garis Housaini (Husain), putra kedua dari pernikahan putri Rasulullah, Fatimah az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib.

Saidianchi Zhansiding Wumaer dipastikan ialah pelafalan bahasa Mandarin untuk Sayid Syamsuddin Umar alias Sayid Ajal Syamsuddin Umar al-Bukhari.

Saidianchi meninggal di usia 69 tahun dan di makamkan di Yunnan, Tiongkok. Ia digantikan oleh putranya, Nashruddin.

Inilah beberapa fakta tentang kampung Najiahu, yang mempunyai sejarah panjang dengan Islam.

Wajib bisa baca AlQuran

Sekitar 36 persen penduduk Ningxia beragama Islam. Penduduk muslim di Najiahu harus bisa membaca Al Quran karena telah diajarkan sejak kecil.

Masjid berusia 500 tahun

Sebuah masjid besar di kampung Najiahu, Yanghe, dan Yongning, menjadi saksi hubungan kedua bangsa itu.

Masjid Raya Najiahu dibangun hampir 500 tahun silam. Bentuk bangunan sebagaimana umumnya di Tiongkok, namun masjid ini merupakan kombinasi seni arsitektur Dinasti Tang dan kebudayaan Arab.

Bukti Sejarah Islam di Tiongkok

Masjid yang berada sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Yinchuan, Provinsi Ningxia, arah selatan tersebut juga merupakan salah satu destinasi wisata religi di provinsi tersebut, yang mempunyai tagline "Visit Ningxia for a spiritual holiday". (*)