Lama Baca 3 Menit

China Rilis 10 Kemajuan Paling Signifikan dalam Ilmu Pertanian

20 November 2021, 09:55 WIB

China Rilis 10 Kemajuan Paling Signifikan dalam Ilmu Pertanian-Image-1

Pertanian di China - Image from science.org

Bolong.id - Tiongkok telah merilis 10 kemajuan paling signifikan negara itu dalam ilmu pertanian pada tahun 2020 pada konferensi yang memperkenalkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi negara itu di bidang pertanian dan daerah pedesaan di Beijing, Jumat kemarin.

Dilansir dari People Daily China pada Jumat (19/11/2021), kemajuan tersebut antara lain meliputi mekanisme regulasi molekuler tanaman hasil tinggi, mekanisme ketahanan penyakit tanaman dan kerentanan ternak dan unggas domestik terhadap SARS-CoV-2.

Peneliti Tiongkok mengidentifikasi gen NGR5 dan menemukan peningkatan kadar NGR5 dapat meningkatkan anakan dan hasil padi tanpa lebih banyak pupuk kaya nitrogen.

Dalam studi lain, para peneliti menyelidiki kerentanan musang dan hewan yang kontak dekat dengan manusia terhadap SARS-CoV-2. Mereka menemukan bahwa SARS-CoV-2 bereplikasi buruk pada anjing, babi, ayam, dan bebek, tetapi musang dan kucing permisif terhadap infeksi.

Sebuah tim peneliti dari Universitas Pertanian Shandong mengkloning Fhb7. Gen ini menunjukkan efek resistensi besar yang stabil pada penyakit busuk kepala fusarium, penyakit yang disebabkan oleh jamur yang mengurangi hasil panen gandum dan memasukkan racun ke dalam panen.

Tim mengungkapkan mekanisme resistensi dan sejarah evolusionernya. Penyebaran Fhb7 dalam kultivar gandum komersial dapat mengurangi kehilangan hasil dan masalah keamanan pangan.

Kemajuan lain yang dipilih termasuk studi dalam tumpangsari, produksi simultan dari beberapa tanaman di bidang yang sama, analisis genom haplotype-resolved dari kentang diploid heterozigot, konstruksi genom kedelai berbasis grafik berkualitas tinggi dan penyebab simbiosis legum dengan pengikat nitrogen rhizobia.

Sebuah laporan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi negara di bidang pertanian dan pedesaan selama periode Rencana Lima Tahun ke-13 (2016-2020) juga dirilis pada konferensi tersebut. (*)


Informasi Seputar Tiongkok