Lama Baca 3 Menit

China-Korsel Ribut Karena 'Acar', Ini Bedanya Kimchi dan Pao Cai

03 December 2020, 07:54 WIB

China-Korsel Ribut Karena 'Acar', Ini Bedanya Kimchi dan Pao Cai-Image-1

Kimchi - Image from maangchi.com

Jakarta, Bolong.id -Kimchi makanan khas Korea yang populer ini ramai dibicarakan. Kali ini pereseteruan terjadi antara Tiongkok dan Korea setelah Tiongkok mengklaim kimchi sebagai salah satu makanan khas negaranya.

Tak dimungkiri, makanan yang diawetkan seperti acar memang jadi makanan tradisional banyak negara. Kimchi adalah salah satu jenis makanan awetan dari Korea dengan bahan dasar sayuran sawi putih.

Dilansir dari CNN Indonesia, sama seperti Kimchi Korea, ternyata Tiongkok juga punya jenis acar sayurnya sendiri yang bernama pao cai.

Kimchi

Kimchi merupakan makanan tradisional Korea berupa sayur yang difermentasi dan diguyur dengan bumbu pedas.

Kimchi sendiri merupakan cara utama untuk menyimpan sayuran dan bahan makanan selama musim dingin. Kimchi memiliki rasa yang unik menggabungkan antara garam, manis, asam, dan gurih yang bisa membantu menambah nafsu makan.

Kini dalam perkembangannya, Korea memiliki ratusan jenis kimchi, dari sawi putih, lobak putih, sampai daun bawang.

Seiring bertambahnya umur Kimchi, terdapat juga peningkatan Lactobacillus yang membantu membersihkan usus.

Pao cai

Pao cai adalah sejenis acar yang berasal dari Tiongkok. Mirip seperti kimchi, pao cai dibuat menggunakan kubis, batang sawi, kacang panang, paprika, lobak, wortel, dan jahe.

Mengutip berbagai sumber, pao cai ini biasanya menjadi salah satu bahan campuran dalam masakan Tiongkok, yang berasal dari Sichuan.

Apa bedanya?


Perbedaan paling terlihat antara kimchi dengan pao cai terletak pada pemakaian cabai. Jika Kimchi berwarna merah maka pao cai memiliki warna putih.

Proses fermentasi pao cai menggunakan air garam, bawang putih, adas, dan lada Sicuan.

Perseteruan antara kimchi dan pao cai di media sosial terjadi setelah Tiongkok memenangkan sertifikasi internasional ISO. Ini merupakan standar yang dilaporkan oleh Global Times sebagai standar internasional untuk industri kimchi yang dipimpin oleh Tiongkok.

Hal ini memicu perdebatan antara Tiongkok dan Korea di media sosial dan dianggap sebagai 'pencurian budaya.' (*)