China-ASEAN Summit ke-22 - Image from AsiaNews
Jakarta, Bolong.id - Terlepas dari guncangan COVID-19 tahun ini, perdagangan Tiongkok-ASEAN telah mencapai pertumbuhan yang cepat melawan tekanan yang begitu besar.
ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok. Dari Januari hingga November, perdagangan barang dua arah mencapai 609,58 miliar dolar AS, naik 5,6% secara year-on-year.
Ini adalah tingkat pertumbuhan tertinggi dari perdagangan Tiongkok atau ASEAN.
“Saya yakin Tiongkok dan ASEAN akan terus menjadi mitra dagang terbesar satu sama lain di era pasca pandemi, terutama karena faktor-faktor berikut,” kata Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN, Deng Xijun dalam wawancara eksklusif bersama team Bolong.id pada Selasa (22/12/2020).
1. Hubungan Tiongkok-ASEAN yang Erat
Hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN memiliki fondasi yang kokoh dan pasar yang luas. Kedua belah pihak dengan tegas mendukung perdagangan bebas dan tetap menjaga pasar tetap terbuka dalam menghadapi COVID-19.
Sebagai sahabat tetangga, Tiongkok dan ASEAN saling melengkapi dalam kekuatan pembangunan kedua pihak, sangat terintegrasi dalam rantai industri dan pasokan, serta memiliki permintaan yang kuat untuk bahan mentah, produk setengah jadi, dan produk jadi satu sama lain.
2. Pertumbuhan Ekonomi dan Perdagangan Antara Kedua Pihak
Kedua belah pihak, telah mengendalikan pandemi dan memulai pemulihan ekonomi. Tiongkok akan menjadi satu-satunya ekonomi besar dengan pertumbuhan PDB positif tahun ini. ASEAN, sebagai mitra dagang terbesar Tiongkok, akan menjadi pihak pertama yang merasakan dampak positif ekonomi Tiongkok.
Tiongkok dan beberapa negara ASEAN telah membentuk "jalur cepat" dan "jalur hijau" untuk pergerakan personel dan barang. Karena vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok dan lainnya secara bertahap digunakan di negara-negara ASEAN, dan pandemi akan segera teratasi.
Semua ini telah menciptakan kondisi positif untuk pertumbuhan ekonomi dan perdagangan yang lebih besar antara kedua belah pihak.
3. Model Bisnis Baru
Ada peluang baru untuk memperluas perdagangan Tiongkok-ASEAN. Model dan bentuk bisnis baru telah muncul selama pandemi, ekonomi digital adalah contohnya.
Produk elektromekanis menyumbang lebih dari setengah perdagangan dua arah. Bahkan pada masa pandemi, perdagangan produk elektronik masih tumbuh pesat.
Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut untuk waktu yang lama. “Saya yakin bahwa dengan Tiongkok dan ASEAN yang memperdalam kerja sama dalam e-commerce lintas batas, perdagangan jasa, perdagangan digital, "single window", kecerdasan buatan, tindakan non-tarif, dan lain-lain. perdagangan kita akan terus berkembang dan mendapat pencapaian yang tinggi”, kata Deng. (*)
Advertisement