Lama Baca 3 Menit

UGM Ciptakan Alat Deteksi COVID-19, Dapat Izin Kemenkes dan Harga Terjangkau

27 December 2020, 14:00 WIB

UGM Ciptakan Alat Deteksi COVID-19, Dapat Izin Kemenkes dan Harga Terjangkau-Image-1

GeNose - Image from detik.net

Jakarta, Bolong.id - Alat deteksi besutan para ahli dai Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan RI. Nantinya harga yang dibanderol untuk tes menggunakan alat ini sekitar Rp15 sampai Rp 25 ribu.

Pada tahap awal alat deteksi bernama GeNose C19 ini akan melakukan 120 tes per alat.

"Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari," ucap Ketua tim pengembang GeNose, Prof Kuwat Triyana yang menyampaikan izin edar diterima pada Kamis (24/12/2020).

Namun, menurutnya, GeNose belum memungkinkan untuk digunakan secara pribadi. Semnatara ini akan disebar di beberapa fasilitas-fasilitas umum seperti bandara, stasiun kereta api, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit.

"Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam," lanjut Kuwat. Dilansir dari Detik Health pada Minggu (27/12/2020).

Rencana produksi massal

Kuwat menyebut, alat tes Corona GeNose juga akan segera diproduksi massal. Harapan tim para peneliti, jika 1.000 unit nanti akan tersedia, kemungkinan ada 120 ribu orang per hari yang bisa dites.

Kemudian, jika ada 10 ribu unit, dengan target tercapai di akhir Februari 2021, Indonesia disebut-sebut mampu melakukan tes Corona per banyak hingga 1,2 juta orang per hari.

"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mentes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi COVID-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran COVID-19 dapat segera terputus," tuturnya.

Adapun 5 industri yang tengah bergabung untuk mendukung produksi massal tersebut yaitu PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT. Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT. Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT. Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT. Swayasa Prakarsa (assembly, perijinan, standar, QC/QA, bisnis). (*)