Petugas Pengendalian Pandemi di Bandara Taoyuan, Taiwan - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Taipei, Bolong.id - Central Epidemic Command Center (CECC) Taiwan pada hari Minggu (19/7/2020) mengajukan laporan polisi mengenai tuduhan palsu yang beredar di media sosial dan outlet berita lokal tentang seorang pria yang tidak mematuhi protokol karantina berkeliaran di sekitar Bandara Internasional Taoyuan, Taiwan, setelah memasuki Taiwan.
Menurut dugaan dari outlet media yang tidak disebutkan namanya tersebut, pasien tidak mematuhi peraturan akan karantina wajib saat tiba di Taiwan pada hari Jumat (17/7/2020) dan berjalan di sekitar bandara, termasuk mengunjungi salah satu food court dan kantor Cathay Pacific Airways.
Pada konferensi pers di Taipei, Juru Bicara CECC Chuang Jen-hsiang (庄人祥), menyangkal berita tersebut dan mengatakan bahwa itu adalah berita palsu. CECC telah meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita palsu dan menyerahkan masalah tersebut kepada kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut, dilansir dari Taiwan News. Chuang mengatakan, pria tersebut meminta izin dari pejabat untuk menyerahkan barang di salah satu gerai Cathay Pacific Airways, tetapi itu hanya membutuhkan waktu 40 detik dan dia dikarantina dalam waktu kurang dari satu jam.
Chuang Jen-hsiang (庄人祥) menambahkan, “Laki-laki tersebut dan staf di belakang konter mengenakan masker pada saat itu. Pria itu juga telah mencuci tangannya sebelum menyerahkan barang ke konter karena menurut peraturan, tangan harus dicuci setelah mengikuti tes COVID-19… Dia tidak menginap di bandara dan tidak pergi ke kantor apa pun".
Pria tersebut ternyata dulu pernah bekerja untuk Cathay Pacific Airways di Taiwan sebelum ia pergi ke Hong Kong untuk bekerja di perusahaan lain pada tahun 2018. Pria berusia 40-an tersebut merupakan kasus COVID-19 terbaru di Taiwan setelah hasil tesnya dinyatakan positif pada hari Minggu (19/7/2020). Setelah mengalami gejala batuk kering dan sakit tenggorokan pada 15 Juli, lelaki itu kembali ke Taiwan pada hari Jumat (17/7/2020) dengan tujuan mengunjungi kerabat setelah terakhir kali meninggalkan Taiwan pada bulan April. Namun, saat tiba di Taiwan, ia memberitahu petugas kesehatan tentang gejalanya, pria tersebut kemudian dites COVID-19 dan dikirim untuk melakukan dikarantina.
Sebanyak 10 orang telah diidentifikasi memiliki hubungan dekat dengan pria itu, termasuk delapan orang dalam penerbangan yang sama yang duduk di dekatnya. Dua orang lainnya adalah anggota keluarga yang tinggal bersamanya di Hong Kong, namun mereka kini tidak berada di Taiwan. Terdapat 455 kasus COVID-29 yang teridentifikasi di Taiwan sejak merebaknya pandemi COVID-19. 364 kasus di antaranya merupakan kasus impor, 55 kasus penularan lokal, dan 36 kasus lainnya adalah klaster infeksi di atas kapal angkatan laut yang kemudian dikonfirmasi berasal dari Taiwan. (*)