Lama Baca 3 Menit

Akulturasi Arsitektur China di Indonesia

17 July 2022, 16:32 WIB

Akulturasi Arsitektur China di Indonesia-Image-1

Beijing, Bolong.id – Bangunan arsitektur asal Tiongkok juga memiliki keunikan tersendiri. Keduanya merupakan komponen penting dari sistem arsitektur dunia.

Dilansir dari berbagai sumber, selama berabad-abad, prinsip-prinsip arsitektur Tiongkok tidak mengalami banyak perubahan. Di dalam buku "Arsitektur Tradisional Tionghoa dan Perkembangan Kota" ada pengaruh budaya setempat. Bahkan menurut Dr Pratiwo M Ach, detail arsitektur itu tidak ditemukan di Tiongkok.  

Tidak hanya di Indonesia fenomena itu terjadi. Tetapi juga dapat dilihat di pecinan negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan yang merupakan daerah tujuan ekspedisi Laksamana Ceng Ho. Seperti dikutip dari buku “Chinese Architecture in The Straits Settlements and Western Malaya” ada beberapa perbedaannya.

Warna

Warna pada arsitektur Tionghoa mempunyai makna simbolik. Warna tertentu pada umumnya diberikan pada elemen yang spesifik pada sebuah bangunan. Meskipun banyak warna-warna yang digunakan, tapi warna merah dan kuning keemasan paling banyak dipakai dalam arsitektur Tionghoa di Indonesia.

Warna merah banyak dipakai pada dekorasi interior, dan umumnya dipakai untuk warna pilar. Merah menyimbolkan warna api dan darah, yang dihubungkan dengan kemakmuran dan keberuntungan,selain itu merah juga simbol dari kebajikan, kebenaran dan ketulusan, serta sesuatu yang positif. Itulah mengapa, warna merah sering dipakai dalam arsitektur Tionghoa.

Elemen struktural terbuka.

Keahlian orang Tionghoa terhadap kerajinan ragam hias dan konstruksi kayu, tidak perlu diragukan lagi. Ukiran serta konstruksi kayu sebagai bagian dari struktur bangunan pada arsitektur Tionghoa, dapat dilihat sebagai ciri khas pada bangunan Tionghoa.

Detail-detail konstruktif seperti penyangga atap (tou kung), atau pertemuan antara kolom dan balok, bahkan rangka atapnya dibuat sedemikian indah, sehingga tidak perlu ditutupi. Bahkan rangka ini diperlihatkan polos, sebagai bagian dari keahlian pertukangan kayu yang piawai. 

Feng Shui 

Ini penting dalam bangunan arsitektur Tionghoa. Bangunan didirikan berdasar arah mata angin di samping itu pula ruang-ruang yang terbentuk fungsi mengikuti arah mata angin berdasarkan karakter kepala keluarga penghuninya.

Arah Utara (air) fungsi ruangnya adalah tempat cuci dan kamar mandi. Arah Timur (kayu) matahari terbit lambang kehidupan, fungsi ruangnya adalah ruang untuk bekerja. Arah Selatan (api) fungsi ruangnya untuk dapur. Arah Barat (logam) matahari terbenam maka fungsi ruangnya adalah tempat tidur/ruang istirahat. (*)


Informasi Seputar Tiongkok