Lama Baca 3 Menit

Ilmuwan China Ungkap Kawah Terbesar di Bulan

09 July 2022, 19:54 WIB

Ilmuwan China Ungkap Kawah Terbesar di Bulan-Image-1

Ilustrasi bulan - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id - Ilmuwan Tiongkok menjelaskan kawah terbesar di bulan. Mereka mengidentifikasi material abnormal di sana, yang berasal dari kerak bulan.

Dilansir dari 人民网, Sabtu (09/07/22), studi ini dilakukan tim peneliti Tiongkok yang mempelajari ilmu planet di Universitas Shandong, diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters.

Itu didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh probe Chang'e-4 Tiongkok, yang diluncurkan 8 Desember 2018, yang mendarat di dalam cekungan.

Dalam menganalisis bagian cekungan yang menampilkan anomali tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa cekungan itu mengandung sejumlah besar bahan yang tidak terduga yang biasanya ditemukan di kerak bulan, di samping bahan yang biasanya ditemukan di bawah permukaan, di daerah yang dikenal di mantel. 

Bahan kerak mungkin tetap tertinggal setelah tumbukan asli yang membentuk cekungan, atau mungkin telah tiba di sana sebagai akibat dari tumbukan lain di Bulan, kata surat kabar setempat.

Para ilmuwan mengembangkan model kelimpahan mineral yang menunjukkan hubungan antara komponen utama Bulan yaitu plagioklas, piroksen, dan olivin.

Menurut model, lapisan atas Bulan terdiri dari kerak bulan yang terbentuk dari plagioklas, di bawahnya terdapat area mantel yang terdiri dari piroksen dan olivin yang lebih berat. Keberadaan plagioklas karenanya dapat digunakan untuk membedakan antara batuan yang berasal dari kerak dan batuan yang berasal dari mantel.

Tim peneliti menemukan bahwa kelimpahan plagioklas di daerah yang menampilkan anomali lebih tinggi dari jumlah rata-rata yang dihasilkan oleh dampak cekungan, yang menunjukkan adanya material kerak.

"Analisis ini menyoroti pentingnya plagioklas dan bahan kerak dalam penyelidikan mineralogi dan eksplorasi masa depan cekungan SPA (dan Bulan)," kata surat kabar setempat.

Pada 3 Januari 2019, wahana Chang'e-4 mendarat di Kawah Von Karman, yang terletak di Cekungan Kutub Selatan-Aitken, dan kemudian mengumpulkan data ilmiah di area tersebut. Pendarat dan penjelajah probe kini telah dialihkan ke mode tidak aktif untuk malam lunar setelah bekerja secara stabil selama hari lunar ke-44.

Sejauh ini, tidak ada sampel fisik dari cekungan yang dikumpulkan dan dikembalikan ke Bumi untuk mendapatkan elemen jejak dan isotopnya. Negara ini bertujuan untuk meluncurkan penyelidikan Chang'e-6 untuk mengumpulkan sampel dari cekungan sekitar tahun 2024.

Cekungan Kutub Selatan-Aitken adalah kawah terbesar, terdalam dan tertua di Bulan. Studi cekungan sangat penting dalam mengungkap asal usul asimetri bulan, proses tumbukan, evolusi awal, dan komposisi material yang dalam. (*)