Lama Baca 4 Menit

Wawancara Bolong.id dengan Lauryn Vania Kurniawan (Part 3)

01 July 2022, 15:12 WIB

Wawancara Bolong.id dengan Lauryn Vania Kurniawan (Part 3)-Image-1

Lauryn Vania Kurniawan - Image from dokumentasi pribadi

Hong Kong, Bolong.id - Bagaimana Lauryn Vania Kurniawan yang pianis klasik bisa menguasai gamelan sehingga merancang The Gamelan in Hong Kong? Berikut lanjutan wawancara Tim Bolong.id dengan Lauryn.

Lauryn menceritakan, ia butuh waktu sekitar 5 bulan untuk menguasai gamelan. Sebab, ia juga pemain perkusi profesional. Perkusi dengan gamelan punya kemiripan. Lauryn mulai latihan Oktober 2021 hingga Januari 2022, dengan frekuensi latihan setiap minggu

Menurutnya, bagian sulit mempelajari gamelan bagi orang Hongkong adalah karena dalam gamelan terdapat konsep "komunitas", sehingga kesulitan mereka adalah "saling mendengar", maksudnya adalah saat alat gamelan harus dimainkan secara bersamaan tetapi terdengar seperti satu orang yang memainkannya. 

Oleh karena itu, ia mengajarkannya dengan cara membagi 1 melodi dibagi 5 orang.

Para pemain gamelan dari Hongkong awalnya tidak saling mengenal, tetapi karena sering latihan bersama menjadi saling mengenal.

Harapan mengenai seni Indonesia di negara lain dan apa rencana kedepannya mengenai "The Gamelan in Hongkong" adalah di karenakan konser sebelumnya sukses dilaksanakan, maka lagu tersebut akan ditampilkan kembali di salah satu gala konser di Hongkong dengan lokasi yang lebih terbuka.

Ia juga berharap musik gamelan tersebut dapat ditampilkan di Indonesia, dengan pemainnya dari Indonesia, karena menurutnya agak sulit membawa para pemain dari Hongkong. Tetapi, ada juga keinginan para pemain gamelan di Hongkong datang ke Indonesia untuk tampil jika ada kesempatan.

Ada rencana konser mini tahun depan untuk Indonesia dan Asia Tenggara, dengan menyajikan musik-musik Indonesia dan Asia Tenggara. Rencananya mereka juga akan menampilkan kembali lagu "Potong Bebek Angsa" yang dipadukan dengan musik Hongkong.

Saat ini, ia sedang fokus untuk menampilkan pertunjukan musik gamelan dan Hongkong di Indonesia. Ia berharap konsep "The Gamelan in Hongkong" menjadi awal untuk pertunjukan musik selanjutnya. Ia juga berharap untuk terus bisa mempromosikan budaya Indonesia. 

Selain itu, karena ia memiliki banyak teman dari negara-negara di Asia Tenggara, ia berharap dapat menampilkan budaya dari negara di Asia Tenggara, karena yang kaya akan budayanya sehingga suatu waktu bisa ditampilkan

Lauryn juga berharap budaya Indonesia bisa lebih diperlihatkan, karena sebenarnya di setiap sekolah musik besar pasti memiliki set gamelan. "Universitas Hongkong juga memiliki dua set gamelan", katanya. "Dan di Amerika dan Eropa itu sangat banyak", sambungnya. 

Hampir seluruh guru di Hongkong, Amerika, dan Eropa mengetahui apa itu gamelan, karena gamelan merupakan sesuatu yang sangat populer bagi orang luar negeri. Ketika orang luar negeri mendengar gamelar, mereka langsung tertuju bahwa itu adalah Indonesia.

Dia berharap di masa depan, bisa melaksanakan suatu pertunjukan budaya Indonesia dimana pun, seperti di luar negeri, dan ia juga berharap dirinya tetap bisa ikut berkontribusi dengan musisi lain yang memiliki ide yang sama. 

"Kan enak ya kalo kita bisa sharing culture, saling belajar" katanya. Dan menurutnya kalo bisa saling berbagi bisa membuat komunitas yang lebih besar. (bersambung)