The Gamelan in Hong Kong - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Hong Kong, Bolong.id - The Gamelan in Hong Kong merupakan kejutan bagi warga Hong Kong. Meski sebagian penonton warga Indonesia di sana, tapi warga Hong Kong mendapat wacana baru musik.
Berikut lanjutan wawancara Tim Bolong.id dengan Lauryn Vania Kurniawan.
Lauryn menceritakan, penonton yang datang kurang lebih 450 orang, sedangkan penonton di online kurang lebih 1.000 orang.
Sebagian penonton adalah orang Indonesia, seperti mahasiswa dan pekerja yang ada di Hongkong, staf Konsulat Jenderal RI (KJRI), mereka antusias menonton budaya Indonesia di Hongkong.
Dari sisi penonton Indonesia, konser ini membuat penonton Indonesia di Hongkong merasa terobati rindunya terhadap Indonesia, karena akbat pandemi mereka tidak bisa pulang ke Indonesia.
Dari sisi penonton Hongkong, konser ini membuat pengetahuan baru mengenai budaya Indonesia, karena sebelumnya belum ada yang menyajikan konser terbuka mengenai budaya gamelan di Indonesia. Selain itu, ada juga penonton dari negara Filipina, Amerika, dan Eropa.
Konser ini dikemas tidak full budaya Indonesia, tetapi juga dipadukan dengan lagu atau musik dari Hongkong yang populer, mereka menampilkan lagu "Potong Bebek Angsa" yang dipadukan dengan musik Hongkong, sehingga penonton Hongkong juga sangat menikmati dan terpukau dengan perpaduan antara budaya Indonesia dan Hongkong.
Menariknya lagi, semua pengisi acara konser ini adalah orang Hongkong, hanya ada satu orang Indonesia yaitu penarinya, sehingga acara ini memukau seluruh penonton dengan kemampuan orang Hongkong yang dapat memainkan gamelan.
Menurut Lauryn, penonton internasional yang menyaksikan sebetulnya menyukai gamelan, mereka mendengar musik klasik barat dicampur dengan sesuatu yang berbeda memberi pengetahuan baru kepada mereka. Sehingga dapat dikatakan review dari penonton positif.
Basic mereka adalah sekolah musik, kecuali mengambil ethnomusicology atau musik etnik. Mereka yang tampil di konser adalah yang ikut ethnomusicology.
Awal mula mereka main gamelan yaitu dalam waktu lama tidak ada yang memakai gamelan di sekolah mereka karena tidak tahu cara menggunakannya, sehingga Lauryn mencetuskan untuk menggunakan gamelan.
Ia tahu cara memakai gamelan, karena sewaktu SMA dulu ia belajar gamelan, dan menyukai musik gamelan, angklung, dan sebagainya.
Mahasiswa Hongkong awalnya hanya belajar memainkan perkusi dari barat, seperti marimba, drum, triangle. Lalu mereka tertarik untuk belajar cara memainkan gamelan, sehingga Lauryn mengajarkan cara memainkannya mulai dari duduk di lantai, teknik memainkannya.
Awalnya mereka merasa aneh, tetapi tertarik. Mereka merasa senang belajar sesuatu yang baru, sehingga terus mau mempelajarinya. (bersambung)
Advertisement