Lama Baca 3 Menit

Lebih Dari 48.000 Imigran Ilegal Ditangkap di Perbatasan China Selama Tahun 2021

16 January 2022, 14:43 WIB

Lebih Dari 48.000 Imigran Ilegal Ditangkap di Perbatasan China Selama Tahun 2021-Image-1

Ilustrasi perbatasan China - Image from VCG

Bolong.id - Sejak Tiongkok menutup perbatasannya untuk memerangi COVID-19 pada awal 2020, ribuan orang terus menyeberang secara ilegal pada 2021 untuk mendapatkan peluang.

Warga Tiongkok dibujuk ke negara-negara Asia Tenggara dengan janji pekerjaan bergaji tinggi, tapi menurut Administrasi Imigrasi Nasional Tiongkok banyak di antaranya ternyata berkaitan dengan geng kriminal. 

Sementara itu, orang-orang dari negara-negara berpenghasilan rendah datang ke Tiongkok untuk pekerjaan di bidang manufaktur dan rumah tangga.

Tahun lalu, Tiongkok mengambil tindakan drastis untuk memperketat kontrol perbatasan. Menghasilkan jumlah penangkapan terkait perbatasan tertinggi dalam sejarah negara itu.

Dilansir dari Sixth Tone pada Jumat (14/1/2022), polisi menemukan lebih dari 18.000 kasus kriminal, sebagian besar di perbatasan barat daya, dan menangkap hampir 50.000 orang. Administrasi imigrasi tidak merinci angka antara migran dan penyelundup, atau antara orang yang ditangkap dalam perjalanan masuk dan keluar.

Lebih dari 48.000 tersangka kriminal ditangkap. Lebih dari 47.000 orang yang mencoba melintasi perbatasan secara ilegal ditangkap masing-masing 3,6 kali dan 3,4 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Menurut Liu Haitao, direktur Departemen Inspeksi dan Manajemen Perbatasan Tiongkok, setelah orang diselundupkan ke luar negeri, mereka dipaksa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kriminal seperti penipuan telepon dan perjudian ilegal.

Liu mengatakan bahwa kelompok kriminal juga membantu perusahaan di industri padat karya dan agen rumah tangga untuk menyelundupkan imigran ilegal ke Tiongkok untuk mendapatkan keuntungan dari tenaga kerja murah.

Selama setahun terakhir, polisi Tiongkok telah menggunakan kampanye melalui media sosial untuk meminta masyarakat melaporkan perdagangan manusia dan penipuan telepon. Petugas polisi juga mendirikan stan pinggir jalan dan mengunjungi orang-orang di rumah, di stasiun kereta api, dan bahkan di rumah sakit, mendesak mereka untuk mengunduh aplikasi anti penipuan telepon. (*)


Informasi Seputar Tiongkok