Lama Baca 3 Menit

AS Bilang Rusia Minta Bantuan Militer dari China, Benarkah?

15 March 2022, 18:16 WIB

AS Bilang Rusia Minta Bantuan Militer dari China, Benarkah?-Image-1

Ilustrasi tentara Rusia - Image from Getty Images

Bolong.id - Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan Rusia telah meminta peralatan militer Tiongkok untuk invasi ke Ukraina. Permintaan ini semakin meningkatkan seiring terjadinya ketegangan perang yang sedang berlangsung sebelum adanya pertemuan antara pejabat senior AS dan Tiongkok di Roma.

Sebelum pembicaraan pada hari Senin (14/3/2022), Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih AS, Jake Sullivan dengan blak-blakan memperingatkan Tiongkok untuk tidak membantu Rusia menghindari sanksi global.

"Kami tidak akan membiarkan itu berlanjut," katanya.

Gedung Putih mengatakan pembicaraan di ibukota Italia akan fokus pada efek langsung dari perang Rusia melawan Ukraina pada keamanan regional dan global.

Seorang pejabat AS, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan dalam beberapa hari terakhir, Rusia telah meminta dukungan dari Tiongkok, termasuk peralatan militer untuk terus maju dalam perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina. 

Pejabat itu tidak memberikan rincian tentang apa saja yang diminta oleh Rusia ke Tiongkok. Financial Times dan The Washington Post adalah yang pertama kali mempublikasikan berita ini.

Tetapi pada hari Senin (14/3/2022), Beijing menuduh AS menyebarkan “disinformasi” atas peran Tiongkok dalam perang Ukraina.

Dilansir dari China News pada Senin (14/3/2022), tanpa secara langsung menanggapi laporan media AS tentang permintaan Rusia untuk bantuan dari Beijing, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan: "AS telah menyebarkan disinformasi yang menargetkan Tiongkok pada masalah Ukraina, dengan niat jahat."

Pihak Rusia juga membantah telah meminta bantuan militer Tiongkok. Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin (14/3) bahwa Rusia belum meminta bantuan militer Tiongkok dan masih memiliki kekuatan militer yang cukup untuk memenuhi semua tujuannya di Ukraina. (*)


Informasi Seputar Tiongkok