Lama Baca 3 Menit

Awas, Bakteri Ini Sebabkan Bau mulut

19 April 2022, 14:39 WIB

Awas, Bakteri Ini Sebabkan Bau mulut-Image-1

Ilustrasi wanita bau mulut - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Bau mulut, bisa jadi gejala gabungan beberapa penyakit. Meliputi oral, non-oral, fisiologis, mental dan psikologis. Menggosok gigi, mengganti pasta gigi, dan mengunyah permen karet bisa sia-sia. Sebab, mungkin ada Helicobacter pylori di mulut Anda!

Dilansir dari 健康界, Helicobacter pylori adalah bakteri mikro-anaerob berbentuk spiral yang dapat tumbuh di lingkungan yang sangat asam, seringkali menjadi parasit pada pilorus perut manusia. 

Lebih dari setengah populasi dunia telah terinfeksi Helicobacter pylori, salah satu bakteri patogen paling umum pada manusia. Helicobacter pylori terutama ditularkan melalui air liur.

Setelah terinfeksi, tubuh manusia mungkin tidak memiliki gejala yang jelas, atau mungkin gejala yang muncul seperti bau mulut, perut kembung, diare, regurgitasi asam, muntah, gangguan pencernaan, anemia, dan penurunan berat badan. 

Ditemukan bahwa bakteri ini berkaitan erat dengan penyakit sistem pencernaan, seperti gastritis, tukak lambung, kanker lambung, limfoma lambung limfoproliferatif, dll. Oleh karena itu, deteksi aktif dan diagnosis serta pengobatan Helicobacter pylori sangat penting.

Saat ini, metode deteksi Helicobacter pylori dibagi menjadi tiga jenis: gastroskop, pengambilan darah, dan tes napas.

Gastroskopi adalah deteksi jaringan mukosa lambung dengan forsep langsung melalui endoskopi. Metode ini sederhana dan cepat, tetapi merupakan pemeriksaan invasif, dan pasien sedikit merasa sakit saat dimasukkan mikroskop. Tes ini tidak dianjurkan untuk pasien yang tidak memiliki riwayat keluarga kanker lambung dan gejala awal kanker lambung.

Tes napas saat ini merupakan metode non-invasif paling canggih untuk mendeteksi Helicobacter pylori, yang mendiagnosis penyakit dengan mengumpulkan udara yang dihembuskan pasien dan menganalisis perbedaan antara komponen udara yang dihembuskan dan orang normal. 

Pemeriksa hanya perlu berpuasa lebih dari 2 jam, minum kapsul selama 25 hingga 30 menit lalu meniupkan udara untuk mendiagnosis apakah terinfeksi Helicobacter pylori. 

Metode ini memiliki sensitivitas tinggi, pengulangan yang baik, kenyamanan dan kecepatan, non-invasif, tidak berbahaya, tidak menyakitkan, dan tidak memiliki infeksi silang. (*)