Lama Baca 4 Menit

China - Thailand Buka Jalur Cepat Pertukaran Manusia dan Barang

16 October 2020, 11:14 WIB

China - Thailand Buka Jalur Cepat Pertukaran Manusia dan Barang-Image-1

Wang Yi dan Don Pramudwinai - Image from CGTN

Bangkok, Bolong.id - Tiongkok dan Thailand telah sepakat untuk membuat "jalur cepat" dan "jalur hijau" untuk memfasilitasi arus manusia dan barang, kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Kamis (15/10/20). Kedua negara berusaha menghidupkan kembali ekonomi akibat pandemi virus corona dunia. 

Pengumuman itu muncul setelah peretemuan antara Penasihat Negara Tiongkok dan Menteri Luar Negeri Wang Yi dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha di Bangkok. Demikian dilansir dari CGTN, Kamis (15/10/2020). 

Thailand merupakan perhentian terakhir dari kunjungan lima hari Wang ke negara-negara Asia Tenggara.

Kedua belah pihak membahas kerja sama di berbagai bidang di era pasca pandemi, dan berjanji akan mempererat hubungan.

Wang juga mengadakan pembicaraan terpisah dengan Wakil Perdana Menteri Thailand dan Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai, dan keduanya menandatangani dokumen kerjasama.

Hubungan Tiongkok-Thailand telah menunjukkan ketahanan dan potensi besar selama pandemi COVID-19, kata Wang, seraya menambahkan bahwa Tiongkok siap bekerja sama dengan Thailand untuk meningkatkan kolaborasi anti-epidemi, melakukan kerja sama dalam penelitian dan pengembangan vaksin dan obat-obatan.

Kedua negara tersebut harus memajukan pembangunan bersama Belt and Road dan mempercepat pembangunan kereta api berkecepatan tinggi Tiongkok-Thailand untuk koneksi awal ke Kereta Api Tiongkok-Laos demi meningkatkan interkonektivitas regional, lanjut Wang.

Berbicara tentang kerja sama bilateral, Wang mengatakan Tiongkok siap untuk mempromosikan hubungan antara inisiatif Koridor Ekonomi Timur Thailand dengan Area Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Macao di Tiongkok selatan dan mendorong perusahaan Tiongkok untuk mengambil bagian dalam proyek terkait.

Terkait kerja sama regional, Wang mengatakan Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Thailand di bawah kerangka Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk menutup kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) tahun ini.

Ia juga mengatakan kedua negara harus melaksanakan hasil yang dicapai pada Pertemuan Pimpinan Kerjasama Lancang-Mekong (LMC), mendorong sinergi LMC dan New International Land-Sea Trade Corridor, serta membuat master plan LMC dan Strategi Kerjasama Ekonomi Ayeyawady-Chao Phraya-Mekong (ACMECS) untuk saling melengkapi.

Sementara itu, Don mengatakan tahun ini menandai peringatan 45 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara kedua negara. Kedua belah pihak telah mengatasi dampak buruk pandemi COVID-19, menjaga komunikasi dan pertukaran serta semakin memperdalam kerja sama di segala bidang.

Sambil mengapresiasi komitmen Tiongkok untuk menjadikan vaksin COVID-19 sebagai barang publik global jika tersedia, Don mengatakan negaranya berharap untuk memperkuat kerja sama dengan Tiongkok dalam pengembangan vaksin dan membuka "jalur cepat" untuk memfasilitasi pertukaran personel sejak dini.

Thailand terus mempercepat pembangunan rel kecepatan tinggi Thailand-Tiongkok dan mendukung hubungan antara Kereta Api Tiongkok-Laos dan rel kecepatan tinggi Thailand-Tiongkok. Thailand berharap Tiongkok akan terus mendukung pembangunan Koridor Ekonomi Timur negara itu dan meningkatkan kerja sama di bidang inovasi dan pembangunan berkelanjutan, kata menteri luar negeri Thailand.

Thailand siap meningkatkan koordinasi dengan Tiongkok dalam urusan regional dan internasional serta memajukan pengembangan hubungan antara ASEAN dan Tiongkok guna memperkuat solidaritas internasional untuk memerangi pandemi COVID-19 dan menghidupkan kembali ekonomi global, tambahnya.