Lama Baca 4 Menit

Alibaba dan Apple Jalin Kerja Sama AI Bagi Layanan Seluler

19 February 2025, 10:03 WIB

Alibaba dan Apple Jalin Kerja Sama AI Bagi Layanan Seluler-Image-1
Ilustrasi

Bolong.id - Salah seorang pendiri sekaligus Ketua Alibaba, Joe Tsai, mengonfirmasi beberapa waktu lalu bahwa Alibaba tengah bekerja sama dengan Apple untuk mendukung layanan seluler perusahaan AS tersebut, yang menandai upaya baru raksasa teknologi AS itu untuk memperdalam hubungannya dengan Tiongkok.

Dilansir dari 人民网 Senin (17/02/25), berbicara di KTT Pemerintah Dunia 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Kamis, Tsai mengatakan bahwa Apple membutuhkan mitra lokal di Tiongkok untuk mendukung layanan selulernya.

"Mereka (Apple) berbicara dengan sejumlah perusahaan di Tiongkok. Pada akhirnya, mereka memilih untuk berbisnis dengan kami. Mereka ingin menggunakan AI kami untuk mendukung ponsel mereka. Kami merasa sangat terhormat dapat berbisnis dengan perusahaan hebat seperti Apple," kata Tsai, seperti dilaporkan Reuters.

Saham Alibaba di Hong Kong melonjak 9,1 persen, kenaikan satu hari terbesar sejak 2022, menyusul laporan kolaborasi perusahaan dengan Apple untuk menyempurnakan iPhone dengan fitur kecerdasan buatan (AI).

Media teknologi AS The Information melaporkan bahwa keputusan Apple untuk bekerja sama dengan Alibaba sebagian didorong oleh banyaknya data pribadi yang dimiliki raksasa e-commerce itu tentang kebiasaan berbelanja dan pembayaran pengguna, yang dapat membantunya melatih model dan memberikan layanan yang lebih disesuaikan.

Apple dan Alibaba telah menyerahkan fitur AI China yang mereka kembangkan bersama untuk disetujui oleh regulator dunia maya China, kata laporan itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, Alibaba telah melakukan investasi besar dalam AI, dan kolaborasi ini menggarisbawahi pengakuan Apple atas kemampuan AI Alibaba, kata Ma Jihua, pengamat industri telekomunikasi veteran, kepada Global Times pada hari Kamis.

"Apple juga menghadapi persaingan yang semakin ketat dari merek telepon pintar domestik Tiongkok... Untuk memperkuat posisi mereka di pasar Tiongkok, perusahaan seperti Apple perlu berkolaborasi dengan pemain lokal," kata Ma, seraya menambahkan bahwa hal ini tidak hanya menguntungkan mereka tetapi juga menjadi contoh bagi perusahaan Amerika lainnya, yang menunjukkan bahwa kolaborasi adalah jalan yang tepat untuk maju.

Melihat gambaran yang lebih luas, Ma mengatakan bahwa jelas ada potensi signifikan untuk kerja sama antara perusahaan AS dan China di seluruh industri teknologi dan manufaktur.

Oktober lalu, CEO Apple Tim Cook juga berjanji untuk meningkatkan investasi di China selama kunjungannya ke Beijing. Cook mengatakan Apple sangat ingin memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh keterbukaan China dan akan terus meningkatkan investasinya di negara tersebut, sehingga berkontribusi pada pengembangan rantai industri dan pasokan yang berkualitas tinggi, demikian dilaporkan Kantor Berita Xinhua.

Tidak ada kekurangan berita tentang perusahaan AS yang mencari kerja sama di pasar Tiongkok. Pada hari Selasa, raksasa otomotif Tesla mengadakan upacara untuk menandai peluncuran produksi di pabrik penyimpanan energi Megapack di Kawasan Baru Lingang, Shanghai, perusahaan tersebut mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa. Megafactory penyimpanan energi tersebut adalah yang pertama dari jenisnya yang dibangun oleh Tesla di luar AS dan pabrik kedua perusahaan tersebut di Shanghai.

Menurut laporan yang dirilis oleh Kamar Dagang Amerika di Tiongkok pada bulan Januari, hampir setengah dari perusahaan AS di Tiongkok melaporkan profitabilitas pada tahun 2024. Tiongkok tetap menjadi pasar utama, dengan hampir setengah dari responden menempatkannya sebagai salah satu dari tiga prioritas investasi global teratas, menurut laporan tersebut. (*)

Informasi Seputar Tiongkok