Lama Baca 3 Menit

Remaja Xinjiang, Usia 15 tahun Jadi Pendaki Termuda Gunung Qomolangma

27 May 2024, 19:38 WIB

Remaja Xinjiang, Usia 15 tahun Jadi Pendaki Termuda Gunung Qomolangma-Image-1
Alikut Dilxat

Beijing, Bolong.id - Alikut Dilxat, menjadi pendaki termuda yang mendaki lereng selatan Gunung Qomolangma dan menarik perhatian di seluruh Tiongkok.

Dilansir dari 红星新闻 , sang ayah, Dilxat Abdurexit mengungkapkan bahwa menjadi keinginannya untuk dapat mendaki gunung Qomolangma dan telah diwujudkan oleh anaknya Alikut Dilxat.  

Remaja berusia 15 tahun itu dibesarkan di Urumqi, sebuah kota barat laut di Tiongkok. Dilihat dari pusat kota, puncak utama Pegunungan Tianshan bagian timur, Gunung Bogda, berdiri dengan jelas.

Ayahnya merupakan kapten tim penyelamat Pusat Layanan Olahraga Pendakian Gunung Xinjiang. Pekerjaannya ini yang mempengaruhi minat Alikut untuk mendaki gunung.  

“Kadang-kadang di rumah, dia memakai pakaian dan sepatu pendakian saya, karena menganggap semuanya keren,” ujar Dilxat.

Idenya untuk mendaki Gunung Qomolangma sudah tercetus pada Oktober tahun lalu. Setelah mendaki puncak lain di Pegunungan Tianshan bersama ayahnya, Alikut mendapatkan kepercayaan diri yang besar.

“Di puncak, saya mengatakan kepada ayah saya bahwa saya ingin menantang batas kemampuan saya,” katanya.

Sebelumnya, setiap gunung yang didaki ditemani ayahnya, namun kali ini ia berangkat sendiri.

Selama 28 hari pelatihan adaptasi di Nepal, jauh dari kampung halamannya, reaksi hipoksia yang kuat terkadang membuat Alikut mengalami gejolak mental, dan ia mengatakan kepada Dilxat bahwa ia ingin menyerah. Karena alasan pekerjaan, pria berusia 49 tahun itu hanya bisa terus-menerus menghibur putranya melalui telepon.

“Sejujurnya, meski saya tidak memiliki kepercayaan diri penuh, tapi dia bertahan perlahan hingga akhir,” kata Dilxat.

Setelah mencapai puncak Gunung Qomolangma, tujuan Alikut selanjutnya sudah dekat. Ia akan segera kembali ke Urumqi untuk mengikuti ujian masuk SMA pada bulan Juni.

“Saya berharap bisa diterima di sekolah ideal,” ujarnya. “Dan hati saya tidak pernah berhenti, saya juga berharap untuk mempelajari panduan pendakian gunung dan jurusan terkait lainnya di universitas untuk terus mengejar impian saya.” (*)

Informasi Seputar Tiongkok