Lama Baca 3 Menit

China Berencana Berkolaborasi Internasional Terkait Misi Eksplorasi Bulan

01 July 2024, 11:01 WIB

China Berencana Berkolaborasi Internasional Terkait Misi Eksplorasi Bulan-Image-1
Ilustrasi

Beijing, Bolong.id - Tiongkok akan memperluas kolaborasi internasionalnya dalam upaya eksplorasi bulan mendatang, menyusul keberhasilan operasi muatan dari Badan Antariksa Eropa (ESA), Prancis, Italia, dan Pakistan dalam misi Chang'e-6 Tiongkok.

Dilansir dari 人民网, misi eksplorasi bulan Chang'e-7 yang dilakukan Tiongkok akan membawa enam instrumen ilmiah internasional, dan Chang'e-8 akan menawarkan kapasitas muatan internasional seberat 200 kilogram dan telah mengumpulkan lebih dari 30 aplikasi, kata Liu Yunfeng, wakil direktur Badan Antariksa Nasional Tiongkok. (CNSA) departemen kerjasama internasional.

Misi Chang'e-7, yang dijadwalkan diluncurkan sekitar tahun 2026, siap untuk mensurvei wilayah kutub selatan bulan. Wahana Chang'e-8 akan diluncurkan sekitar tahun 2028 untuk melakukan eksperimen pemanfaatan sumber daya bulan dan, bersama dengan Chang'e-7, akan menjadi model dasar stasiun penelitian bulan internasional pada tahun 2035.

CNSA telah menandatangani dokumen kerja sama dengan lebih dari sepuluh negara dan organisasi internasional pada proyek Stasiun Penelitian Bulan Internasional, kata Liu pada konferensi pers pada hari Kamis.

Dalam misi Chang'e-6, Tiongkok telah memenuhi komitmennya untuk mengalokasikan 10 kilogram kapasitas muatan pada pendarat dan 10 kilogram lagi pada pengorbit untuk kerja sama internasional, kata Hu Hao, kepala perancang misi Chang'e-6. di konferensi tersebut.

Menurut Liu, tugas kolaboratif internasional dalam misi tersebut telah berjalan dengan baik. Muatan Prancis DORN bekerja selama 32 jam, dan muatan ESA NILS bekerja selama 3 jam 50 menit di permukaan bulan.

Liu juga mengatakan bahwa retroreflektor laser Italia yang dipasang di atas pendarat beroperasi secara normal.

Tiongkok mengirimkan data yang disediakan oleh CubeSat di pesawat ruang angkasa Chang'e-6 ke Pakistan pada 10 Mei. Satelit kubus, ICUBE-Q, dikembangkan oleh Institut Teknologi Luar Angkasa Pakistan dan Universitas Shanghai Jiao Tong Tiongkok.

"Meskipun terdapat perbedaan dalam bahasa, budaya kerja, dan protokol pengembangan, kami telah bekerja bahu-membahu untuk melaksanakan serangkaian pengujian yang ekstensif selama setahun terakhir dan lebih lagi dan menyelesaikan tugas tersebut dengan sukses," kata Hu.

“Pengalaman yang sangat berharga ini dapat memperkaya keahlian kami dan mempersiapkan kami untuk menangani tugas-tugas yang lebih canggih di masa depan,” tambah Hu. (*)

Informasi Seputar Tiongkok