Beijing, Bolong.id - Tiongkok berencana untuk meningkatkan penggunaan teknologi informasi (TI) di rumah sakit umum dengan membangun platform informasi operasi dan manajemen terintegrasi di semua rumah sakit umum tersier di seluruh negeri pada akhir tahun 2027.
Dilansir dari 新华社 (03/07/24), pada akhir tahun 2025, 50 persen dari rumah sakit ini akan berupaya mengadopsi platform ini, menurut surat edaran yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Nasional dan Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional Tiongkok.
Otoritas kesehatan Tiongkok telah menekankan pentingnya penyempurnaan, standardisasi, dan digitalisasi manajemen proses internal di lembaga medis publik untuk mencapai manajemen yang efisien dan pengembangan berkualitas tinggi di sektor tersebut.
Untuk mencapai tujuan ini, langkah-langkah akan diambil untuk meningkatkan penerapan teknologi informasi modern seperti kecerdasan buatan, data besar, dan komputasi awan.
Fokusnya akan diberikan pada peningkatan interoperabilitas dan berbagi data di antara berbagai sistem informasi internal, memanfaatkan peran pendukung TI dalam mengintegrasikan manajemen bisnis dan ekonomi.
Sementara itu, otoritas kesehatan akan melanjutkan tindakan kerasnya terhadap akses ilegal ke dana asuransi kesehatan oleh institusi medis melalui operasi khusus selama tiga tahun, menurut surat edaran tersebut.
Langkah ini bertujuan untuk mengekang penipuan dan mengatur praktik yang terkait dengan diagnosis, perawatan, dan penetapan harga.
Surat edaran tersebut juga menekankan perlunya memperkuat audit dan pengawasan melalui teknologi informasi dan membangun mekanisme pengawasan jangka panjang yang kuat.
Tiongkok memiliki sekitar 12.000 rumah sakit umum, 2.800 di antaranya merupakan rumah sakit umum tersier.
Rumah sakit tersier memainkan peran penting dalam menyediakan layanan medis dan kesehatan khusus. Rumah sakit ini dikenal karena keahlian teknis, kemampuan manajemen, dan kapasitas penelitiannya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement