Lama Baca 5 Menit

Prabikan Otomotif Jerman, BMW Bangun Pusat Riset & Development Di Tiongkok

24 July 2025, 10:42 WIB

Prabikan Otomotif Jerman, BMW Bangun Pusat Riset & Development Di Tiongkok-Image-1
Ilustrasi

Beijing, Bolong.id - Perusahaan otomotif Jerman, BMW, akan mendirikan pusat penelitian dan pengembangan teknologi informasi (TI) pertamanya di Tiongkok, menandai ekspansi signifikan kapabilitas digital perusahaan. 

Dilansir dari 新华网, entitas baru tersebut, BMW (Nanjing) Information Technology Co., Ltd., akan berlokasi di Distrik Jianye, Nanjing, Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, dan beroperasi sebagai badan hukum independen. BMW menyatakan bahwa pusat ini akan berfokus pada bidang-bidang mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI), kembaran digital industri, dan manufaktur cerdas.

Setelah beroperasi, pusat Nanjing ini akan menjadi pusat R&D TI BMW terbesar di Asia. Pusat ini dirancang untuk memperkuat sistem produksi, penjualan, dan purnajual global produsen mobil ini melalui solusi digital yang berakar pada lanskap teknologi Tiongkok yang berkembang pesat.

"Tiongkok tidak hanya memimpin dunia dalam penerapan teknologi digital, tetapi juga menunjukkan vitalitas yang luar biasa dalam membangun ekosistem yang berkembang pesat untuk inovasi digital," ujar Franz Decker, Presiden dan CEO BMW Brilliance Automotive Ltd., dalam upacara penandatanganan dengan pemerintah Distrik Jianye, Nanjing.

"Dengan berdirinya perusahaan baru ini, kami mempercepat kapabilitas inti digital lokal BMW," ujar Decker. "Dengan bergabung dengan ekosistem inovasi Tiongkok, kami bertujuan untuk mendorong transformasi digital BMW Group, baik di Tiongkok maupun global."

BMW semakin mengintegrasikan AI ke dalam operasionalnya di Tiongkok. Pada tahun 2024, perangkat AI milik produsen mobil ini, "JoyCode", mencapai tingkat pembuatan kode terbantu sebesar 30 persen, meningkatkan efisiensi pengiriman dengan margin yang sama -- sebuah hasil yang menurut perusahaan mencerminkan nilai global inovasi Tiongkok.

Perusahaan Jerman ini juga memperdalam kolaborasi dengan perusahaan teknologi terkemuka Tiongkok. BMW bekerja sama mengembangkan sistem bantuan pengemudi canggih yang disesuaikan dengan kondisi jalan di Tiongkok dengan startup pengemudian otonom Momenta, membangun mesin AI khusus bersama Alibaba berdasarkan model bahasa besar Tongyi, dan mengintegrasikan model dasar DeepSeek ke dalam asisten pribadi bertenaga AI BMW.

BMW menyatakan bahwa upaya ini merupakan bagian dari dorongan yang lebih luas untuk membangun ekosistem mobilitas cerdas yang berorientasi masa depan di Tiongkok, yang mencakup teknologi-teknologi kunci seperti sistem kemudi cerdas, kokpit pintar, dan AI interaktif.

Para pejabat lokal di Nanjing memuji proyek BMW baru ini sebagai "mesin penggerak yang kuat" untuk mendorong industri perangkat lunak kota, yang telah mencapai total output lebih dari 860 miliar yuan (sekitar 120 miliar dolar AS). Kota ini menargetkan klaster industri perangkat lunak senilai triliunan yuan dalam waktu dekat.

Pusat baru ini juga akan berfungsi sebagai pusat bakat. BMW menyatakan akan merekrut dan melatih para profesional digital berwawasan global, dan bekerja sama erat dengan pemerintah daerah, universitas, lembaga penelitian, dan perusahaan rintisan untuk mendorong kolaborasi terbuka dalam AI, big data, dan kendaraan pintar yang terhubung.

"Kita sedang bergerak menuju generasi baru mobil dan generasi baru solusi," kata Decker. "Tiongkok jelas berada di garis depan banyak inovasi di bidang TI, dan Nanjing adalah pintu gerbang kami menuju inovasi ini di Tiongkok."

Nanjing memiliki hubungan ekonomi yang telah lama terjalin dengan Jerman.  Data dari departemen perdagangan setempat menunjukkan bahwa 304 proyek yang didanai Jerman, termasuk yang dikerjakan oleh Siemens dan Bosch, telah berakar di kota tersebut, dengan total investasi asing yang telah diinvestasikan mencapai 2,17 miliar dolar AS.

"Kami percaya bahwa perdagangan bebas merupakan dasar untuk menghasilkan pertumbuhan dan kemakmuran di seluruh dunia," kata Decker. "Jadi, kerja sama Tiongkok dan Jerman merupakan dasar bagi keberhasilan pembangunan bagi keduanya."

"Kerja sama adalah kunci pembangunan di masa depan," tambahnya. (*)

Informasi Seputar Tiongkok