
Nanning, Bolong.id – Kalimantan Selatan tampil sebagai City of Charm Indonesia pada Pameran China-ASEAN ke-22 (CAEXPO) yang berlangsung 17–21 September 2025 di Nanning, Daerah Otonom Guangxi, China. Kehadiran provinsi ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk mengangkat potensi daerah ke panggung internasional.
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI, Miftah Farid, menegaskan bahwa partisipasi aktif Kalimantan Selatan menunjukkan keseriusan Indonesia memperkuat jejaring dagang dan investasi.
Ajang CAEXPO tahun ini menghadirkan lebih dari 3.200 perusahaan dari 60 negara dengan luas area pameran 160 ribu meter persegi. Hampir 100 agenda promosi digelar untuk mempererat hubungan bisnis dan membuka peluang kerja sama lintas sektor.
Salah satu rangkaian penting adalah Forum Bisnis dan Investasi China (Guangxi)-Indonesia (Kalimantan Selatan) pada 19 September, bertema "Memperdalam Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan China-Indonesia, Bersama Memetakan Cetak Biru Pembangunan”. Forum ini mempertemukan pejabat, asosiasi bisnis, dan pelaku usaha guna mendorong integrasi rantai pasok serta investasi lintas batas.
Dalam kesempatan itu, Liuzhou Vocational and Technical College meneken perjanjian kerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat di Tanah Bumbu, sedangkan Guangxi Kehong Pest Control Co., Ltd. menandatangani nota kesepahaman dengan CV Menata Citra Selaras dari Indonesia. Kesepakatan ini membuka babak baru kolaborasi di bidang pendidikan vokasi dan pengembangan pertanian.
Diskusi forum berfokus pada energi baru, industri hijau, serta sektor pertanian. Sejumlah kesepahaman awal terjalin, termasuk pengolahan produk pertanian dan rantai industri minyak sawit.
Sekjen Bersama Dewan Bisnis China-ASEAN, Yang Yanyan, menilai Guangxi merupakan pintu utama China ke ASEAN, sementara Kalimantan Selatan menjadi pusat penting sumber daya dan perdagangan Indonesia. Ia mengusulkan tiga arah kerja sama: membangun tolok ukur baru industri, mengaktifkan tenaga baru berbasis platform, serta memperluas jalur darat dan laut.
Wakil Ketua Umum Kadin RI Bidang Diplomasi Multilateral, Andi Anzhar Cakra Wijaya, menambahkan bahwa potensi kerja sama Guangxi dan Kalimantan Selatan sangat besar di sektor pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Kadin Indonesia berkomitmen mendorong pengusaha daerah untuk lebih aktif dalam bisnis internasional.
Sementara itu, Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Muda China, Wang Qi, menyebut forum ini sebagai wadah strategis untuk memperdalam hubungan dagang, khususnya bagi pengusaha muda kedua negara.
Forum diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan RI, Pemprov Kalimantan Selatan, Sekretariat Bersama Dewan Bisnis China-ASEAN, serta Asosiasi Pengusaha Muda China. Lebih dari 100 perwakilan pemerintah, asosiasi, dan perusahaan hadir, menandai langkah nyata memperkuat kemitraan strategis komprehensif Indonesia–China di tengah tantangan global. (*)
Advertisement
