
Bolong.id - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) secara resmi menetapkan 21 Maret sebagai Hari Taijiquan Internasional. Keputusan ini diambil dalam Sidang Umum UNESCO ke-43 yang digelar di Samarkand beberapa waktu lalu.
Dilansir dari 新华网, langkah bersejarah ini menandai pertama kalinya sebuah seni bela diri dijadikan hari peringatan internasional oleh sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penetapan tersebut menjadi simbol pengakuan dunia terhadap nilai luhur dan filosofi mendalam yang terkandung dalam Taijiquan, seni bela diri tradisional asal Tiongkok yang telah diwariskan selama hampir 400 tahun.
Lebih dari Sekadar Bela Diri: Filosofi Hidup dan Keseimbangan Alam
Taijiquan bukan hanya tentang gerakan lembut dan elegan, tetapi juga tentang pencarian keseimbangan antara tubuh dan jiwa. Terinspirasi dari filosofi klasik Tiongkok seperti yin-yang dan keselarasan antara manusia dan alam, Taijiquan mengajarkan ketenangan batin, postur rileks, serta kekuatan yang lahir dari kelembutan.
“Taijiquan adalah cerminan dari semangat perdamaian, keharmonisan, dan keseimbangan nilai-nilai universal yang dibutuhkan dunia saat ini,” ujar salah satu delegasi dalam sidang tersebut.
21 Maret: Makna di Balik Tanggal Bersejarah
Pemilihan tanggal 21 Maret bukan tanpa alasan. Hari tersebut bertepatan dengan titik ekuinoks musim semi, salah satu dari 24 istilah matahari dalam kalender tradisional Tiongkok, di mana siang dan malam memiliki panjang waktu yang sama. Fenomena ini dianggap mencerminkan keseimbangan yin dan yang prinsip utama dalam filosofi Taijiquan.
Sebelumnya, Asian Sport for All Association juga telah menetapkan tanggal yang sama sebagai Asian Taijiquan Day untuk memperkenalkan Taijiquan secara lebih luas di Asia. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
