Beijing, Bolong.id - Kerjasama kolaboratif oleh ilmuwan AS dan Tiongkok telah mengungkap bukti bir beras yang berasal dari sekitar 10.000 tahun yang lalu di sebuah situs kuno di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, memberikan wawasan baru tentang asal-usul pembuatan minuman beralkohol di Asia Timur.
Dilansir dari 人民网, penelitian ini, yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, dilakukan bersama oleh para peneliti dari Universitas Stanford, Institut Geologi dan Geofisika (IGG) dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, dan Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Zhejiang (ICRA).
Tim peneliti menganalisis 12 pecahan tembikar dari fase awal situs Shangshan di Kabupaten Pujiang, Provinsi Zhejiang.
"Pecahan-pecahan ini dikaitkan dengan berbagai jenis wadah, termasuk yang digunakan untuk fermentasi, penyimpanan, dan pemasakan," kata Jiang Leping, seorang peneliti dari ICRA.
Para peneliti melakukan ekstraksi dan analisis mikrofosil pada residu dari permukaan bagian dalam tembikar serta tanah liat tembikar dan sedimen lapisan budaya di sekitarnya.
Studi ini juga mengungkap banyaknya unsur jamur, termasuk jamur Monascus dan sel ragi, yang beberapa di antaranya menunjukkan tahap perkembangan yang khas dari fermentasi. Jamur ini terkait erat dengan qu starter yang digunakan dalam metode pembuatan bir tradisional.
Bukti fermentasi alkohol beras di Shangshan merupakan kemunculan paling awal yang diketahui dari teknologi ini di Asia Timur, yang menawarkan wawasan baru tentang interaksi kompleks antara domestikasi beras, produksi minuman beralkohol, dan pembentukan sosial selama awal Holosen di Tiongkok, menurut penelitian tersebut. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement