Beijing, Bolong.id - Sebuah tim peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Wuhan (WUST) baru-baru ini mengembangkan sistem pengiriman tertarget baru untuk mengirimkan alat penyunting gen ke dalam sel.
Dilansir dari 人民网 Rabu (03/12/25), alat-alat ini akan secara presisi menemukan virus HIV dan memotong genomnya menjadi fragmen-fragmen, sehingga mencapai penyembuhan fungsional, lapor China Science Daily pada hari Selasa.
Metode pengobatan HIV saat ini mencakup terapi koktail yang banyak digunakan, serta pendekatan baru seperti terapi sel imun dan terapi gen. Terapi koktail bertujuan untuk menekan replikasi virus semaksimal mungkin, meningkatkan kualitas hidup dan tingkat kelangsungan hidup pasien. Namun, terapi ini tidak dapat membasmi virus.
Terapi sel imun hanya dapat mengidentifikasi dan menghilangkan sel-sel yang secara aktif mereplikasi virus, sehingga sel-sel terinfeksi yang dorman tidak berubah. Terapi gen yang ada, seperti yang menggunakan virus adeno-associated sebagai vektor pengiriman, memiliki kekurangan seperti kemampuan penargetan yang buruk dan toksisitas akibat dosis yang berlebihan.
Untuk studi WUST, yang hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal Terapi Molekuler, tim yang dipimpin oleh Gu Chaojiang menemukan sistem pengiriman CRISPR-Cas12a bertarget yang dimediasi eksosom (EMT-Cas12a) berdasarkan eksosom yang direkayasa.
Eksosom adalah vesikel kecil yang disekresikan oleh sel, membawa informasi biologis seperti protein dan RNA, dan bertindak sebagai kurir antarsel. Cas12a -- sering disebut sebagai "gunting gen" -- adalah alat penyunting gen yang mampu memotong DNA secara presisi.
Terapi baru ini menggunakan eksosom untuk membawa Cas12a ke dalam sel guna menemukan virus HIV secara akurat, termasuk HIV laten, dan menghancurkan genomnya, sehingga mencapai penyembuhan fungsional untuk AIDS. Terapi ini menawarkan keunggulan seperti kemampuan penargetan yang kuat, tingkat keamanan yang tinggi, dan kemampuan untuk melakukan beberapa pemotongan kolaboratif.
Dalam percobaan yang melibatkan tikus terinfeksi HIV dan sampel darah yang diambil dari pasien AIDS, terapi ini menunjukkan kemampuan pembersihan virus dan pemulihan kekebalan yang ampuh. Dalam satu kelompok percobaan, pembersihan virus secara menyeluruh dicapai pada dua dari tiga tikus.
Terapi ini telah melewati tinjauan etika medis dan memasuki tahap penelitian klinis, menurut para peneliti. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
