Lama Baca 3 Menit

Baru, Prediksi WHO Cacar Monyet Bakal Mendunia

23 May 2022, 13:29 WIB

Baru, Prediksi WHO Cacar Monyet Bakal Mendunia-Image-1

Cacar Monyet - Image from Yahoo奇摩新闻

Beijing, Bolong.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Jumat (21/5/2022), ada 12 negara melaporkan 92 kasus cacar monyet, dan 28 kasus dicurigai. 

Dilansir dari 新华社微博 pada Minggu (22/5/2022), WHO memprediksi kasus cacar monyet global bakal meningkat.

Cacar monyet, jadi endemik di Afrika Barat dan Tengah. Tapi pernah mewabah di Amerika Serikat pada 2003. 

Sejak 2018, Israel, Inggris, Singapura  telah menemukan infeksi virus cacar monyet pada pelancong dari Nigeria.

"Informasi yang ada menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi pada orang yang memiliki kontak fisik dekat dengan kasus yang bergejala," menurut WHO. 

WHO percaya bahwa kasus cacar monyet baru-baru ini di banyak negara Eropa adalah "atipikal" dan hanya sejumlah kecil kasus memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang berisiko cacar monyet, dan banyak orang yang terinfeksi didiagnosis oleh klinik PMS. 

Pejabat WHO, David Heyman mengatakan kepada Reuters bahwa virus cacar monyet sekarang "tampaknya menyebar secara seksual, yang memperluas penularan globalnya."

David Heyman mengatakan komite ahli internasional telah mengadakan konferensi video untuk membahas bagaimana menanggapi wabah cacar monyet, termasuk apakah ada infeksi tanpa gejala, kelompok orang mana yang berisiko tinggi terinfeksi, dan berbagai rute penularan virus cacar monyet.

Secara umum, penularan virus cacar monyet dari manusia ke manusia jarang terjadi. Rute penularan dari manusia ke manusia termasuk kontak dekat dengan sekret pernapasan, lesi kulit atau benda-benda yang terkontaminasi dari orang yang terinfeksi. Biasanya diperlukan waktu lebih lama untuk menularkan tetesan pernapasan secara tatap muka. 

Selain itu, penularan virus cacar monyet dari ibu ke anak dapat terjadi melalui plasenta atau melalui kontak dekat selama persalinan.

Menurut David Heyman, gagasan bahwa cacar monyet telah menyebar di negara-negara non-endemik "masuk akal secara biologis", tetapi karena penguncian, jarak sosial, pembatasan perjalanan, dan tindakan lain yang diambil dalam epidemi mahkota baru, epidemi cacar monyet belum berskala besar. 

Gejala awal infeksi cacar monyet pada manusia antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, dan pembengkakan kelenjar getah bening, yang nantinya bisa berkembang menjadi ruam yang meluas di wajah dan tubuh. 

Kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh dalam beberapa minggu, tetapi yang lain menjadi sakit parah dan bahkan meninggal. 

Data WHO menunjukkan bahwa vaksin cacar 85% efektif melawan virus cacar monyet. "Kami memiliki vaksin yang berfungsi, tetapi pesan terpenting adalah Anda dapat melindungi diri sendiri," kata Heyman. (*)