Lama Baca 3 Menit

Heli China Z-20 China Mampu Angkut Artileri Perang

17 May 2022, 09:32 WIB

Heli China Z-20 China Mampu Angkut Artileri Perang-Image-1

Helikopter Z-20 - Image from Global Times

Beijing, Bolong.id - Helikopter Z-20 produk Tiongkok mampu mengangkut berbagai alat perang. Seperti mortir self-propelled, howitzer, peluncur roket, rudal pertahanan udara, serta drone darat.

Dilansir dari Global Times pada Senin (16/5/2022), itu diketahui saat Tentara Tiongkok baru-baru ini menyelenggarakan latihan penerbangan. Itu dilaporkan China Central Television (CCTV) Minggu (15/5/2022).

Pasukan akan terus berlatih helikopter ini, termasuk pelatihan malam hari dan manajemen darurat, kata laporan itu.

Latihan ini menunjukkan kinerja luar biasa dari sistem kontrol penerbangan fly-by-wire Z-20 dan mesin turboshaft buatan dalam negeri, kata para analis.

Sling-loading adalah cara penting untuk bermanuver dalam serangan udara, karena pasukan pertama-tama dapat menggunakan helikopter untuk terbang dengan kendaraan segala medan, kemudian menggunakan kendaraan tersebut untuk maju lebih jauh, Wang Mingliang, seorang ahli militer Tiongkok, dikutip dalam laporan tersebut.

Ini meningkatkan kemampuan manuver semua medan unit serangan udara dan memungkinkan serangan yang lebih fleksibel di medan perang, kata Wang.

Sebagai helikopter utilitas kelas 10 ton yang tidak memiliki pintu kargo belakang, Z-20 tidak dapat membawa kendaraan segala medan di dalam kabinnya seperti rekan-rekan kelas 13 ton seperti Z-8L dan Mi-171, jadi sling-loading adalah satu-satunya cara bagi Z-20 untuk mengangkut kendaraan, seorang ahli militer yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Global Times pada hari Senin.

Jika Z-20 dapat memuat kendaraan segala medan Lynx, kemungkinan dapat melakukan hal yang sama dengan varian Lynx, termasuk yang dimodifikasi menjadi mortir self-propelled, howitzer, peluncur roket ganda, dan platform rudal pertahanan udara, kata ahli itu, mencatat bahwa itu juga dapat membawa kendaraan tak berawak seperti drone pengintai, pembawa amunisi dan stasiun senjata kendali jarak jauh.

Ini akan memberi pasukan serangan udara lebih banyak opsi dan keuntungan taktis dalam hal mobilitas, kesadaran situasional, dan daya tembak, kata pakar itu. (*)