Lama Baca 2 Menit

Alat Uji Medis China Kini Diawasi Ketat

09 June 2022, 14:36 WIB

Alat Uji Medis China Kini Diawasi Ketat-Image-1

Seorang Pekerja Sedang Melakukan Tes Asam Nukleat di Lab Xi'an - Image from Global Times

Beijing, Bolong.id - Administrasi Produk Medis Tiongkok mengumumkan Selasa (7/6/2022), mewajibkan otoritas kesehatan mengawasi kualitas alat uji virus Corona.

Dilansir dari Global Times Rabu (8/6/22), produsen alat uji virus Corona diharuskan bertanggung jawab atas manajemen kualitas, termasuk keamanan dan efektivitas produk di seluruh proses pengembangan, produksi, operasi, dan penggunaan.

Tiga fasilitas pengujian virus swasta di Beijing telah diselidiki dan dihukum karena pelanggaran selama wabah COVID-19. Lisensi mereka dicabut oleh regulator lokal, media melaporkan sebelumnya.

Pejabat kesehatan setempat mengatakan bahwa insiden tersebut telah mencerminkan celah dan kelemahan dalam pengawasan dan pengelolaan pengujian asam nukleat, sambil berjanji untuk memperbaiki lembaga pengujian asam nukleat di ibukota.

Karena Beijing mengandalkan pengujian asam nukleat untuk memerangi varian Omicron tanpa penguncian kota, otoritas setempat telah meningkatkan pengawasan dan pengelolaan lembaga pengujian.

Pemberitahuan yang baru dirilis telah membuat ketentuan yang lebih rinci tentang standar produksi, kualifikasi bisnis, dan pengawasan kualitas produk reagen pengujian virus corona, dan setiap pelanggaran hukum dan peraturan akan dihukum sesuai dengan hukum.

Kegiatan ilegal termasuk produksi dan operasi yang tidak sah, penyimpanan dan transportasi ilegal, dan penggunaan reagen pengujian virus corona yang tidak terdaftar atau kedaluwarsa akan diselidiki secara ketat dan segera.  

Mereka yang terbukti bersalah melakukan kejahatan akan dimintai pertanggungjawaban pidana sesuai dengan hukum.

Para ahli mengatakan bahwa ketika negara itu meluncurkan mekanisme pengujian normal, fasilitas pengujian swasta masih diperlukan untuk memenuhi permintaan pengujian asam nukleat yang besar dan sangat mendesak untuk memperkuat pengelolaan fasilitas ini. (*)