Lama Baca 3 Menit

IKEA Tutup Toko di Shanghai

14 June 2022, 23:54 WIB

IKEA Tutup Toko di Shanghai-Image-1

IKEA - Image from Global Times

Shanghai, Bolong.id - Perusahaan ritel perabot rumah, IKEA menutup tokonya di Distrik Yangpu, Shanghai, Tiongkok, mulai 6 Juli 2022. Sebab, perilaku pasar di sana bergeser ke online..

Dilansir dari Global Times pada Senin (13/6/22), pihak IKEA berkeyakinan kuat pada potensi pasar Shanghai, seperti Proyek Lingkong Shanghai di Hongqiao Linkong Economic Demonstration. 

Toko Yangpu adalah "toko kecil" pertama IKEA yang terletak di sebuah mal di Tiongkok. Dibuka pada 2020, tidak bergantung pada gudang. Semua barang dijual sesuai yang dipajang.

Analis mencatat bahwa langkah IKEA menutup "toko kecil" tidak akan mempengaruhi kepercayaan investor luar negeri di kota tersebut. Sektor ritel domestik telah terpengaruh oleh wabah COVID-19, sementara lanskap persaingan telah berubah mengikuti munculnya merek domestik dan saluran belanja online.

Dong Dengxin, Direktur Institut Keuangan dan Sekuritas Wuhan Universitas Sains dan Teknologi, kepada Global Times mengatakan:

Beberapa merek Tiongkok telah lebih jauh mengintegrasikan saluran penjualan online dan di tempat mereka, atau membuka sejumlah besar gerai di komunitas perumahan, yang membantu meningkatkan keunggulan kompetitif mereka dalam kenyamanan dan jangkauan, 

IKEA menegaskan kembali komitmen kuatnya terhadap pasar Tiongkok sebagai salah satu pasar strategis terpenting, yang juga merupakan satu-satunya pasar dengan rantai pasokan lengkap selain Swedia, mulai dari produksi dan desain hingga pengujian, distribusi, dan ritel.

"Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok memiliki lingkungan investasi yang menguntungkan, mode pembangunan berkelanjutan, dan potensi pasar yang besar. Sektor ritel domestik telah berkembang dengan baik berkat kemajuan teknologi negara tersebut," bunyi pernyataan tersebut.

IKEA yakin dengan ketahanan dan dinamisme ekonomi Tiongkok. Tiongkok terus meningkatkan lingkungan bisnisnya dengan menerapkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing, memperpendek daftar negatif bagi investor asing, memperkuat perlindungan kekayaan intelektual, dan langkah-langkah lainnya, kata perusahaan itu.

Dong mencatat bahwa Tiongkok telah meningkatkan upaya untuk menarik investasi asing dengan terus memperdalam keterbukaan sambil mengoptimalkan iklim bisnis. (*)