Lama Baca 3 Menit

Boikot H&M dan Nike Terus Digencarkan di China

12 April 2021, 15:59 WIB

Boikot H&M
dan Nike Terus Digencarkan di China-Image-1

Logo H&M dan Nike - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id – H&M, Nike dan merek pakaian besar Barat lainnya menghadapi boikot di Tiongkok karena mereka mengambil sikap atas dugaan kerja paksa untuk memproduksi kapas di wilayah Xinjiang, Tiongkok barat.

Dilansir dari 大国新闻网, H&M dan Nike mengatakan beberapa bulan yang lalu mereka prihatin dengan tuduhan kerja paksa untuk memproduksi kapas di Xinjiang dan tentu saja menyebabkan saling konflik di media sosial.

Toko pakaian terbesar kedua di dunia dan multinasional asal Swedia, H&M telah menarik diri dari toko-toko e-commerce di Tiongkok dan seorang selebriti terkenal telah memutuskan kontak dengan merek tersebut. Terlebih saat ini Nike dan Adidas juga sedang dikritik keras oleh media.

Sebelumnya, sebuah organisasi yang terkait dengan Partai Komunis mengeluarkan pernyataan tentang Xinjiang.  Terlihat di situs media sosial Tiongkok, Sina Weibo dalam pernyataan yang dikeluarkan pada bulan September, H&M mengatakan pihaknya "sangat prihatin" tentang laporan kerja paksa di produksi kapas Xinjiang.

Boikot H&M
dan Nike Terus Digencarkan di China-Image-2

Kedutaan China - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Amerika Serikat dan sekutunya mengumumkan sanksi terhadap pejabat Tiongkok dengan alasan bahwa pejabat Tiongkok telah secara serius melanggar hak asasi warga Uighur.

Pada Desember tahun lalu, pemerintah AS mengumumkan akan melarang semua impor kapas dari Xinjiang karena kekhawatiran bahwa kapas ini "mungkin diproduksi oleh pekerja budak, yang merupakan pelanggaran hak asasi manusia terburuk saat ini".

Kekhawatiran tentang Xinjiang juga memperburuk ketegangan antara Tiongkok dan negara barat. Dalam sepekan terakhir, Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Uni Eropa semuanya telah menjatuhkan sanksi baru terhadap pejabat di Xinjiang karena peran mereka dalam dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang. Sebagai tanggapan, Beijing menjatuhkan sanksi kepada politisi dan entitas UE, dengan mengatakan mereka sebarkan berita bohong.

Beberapa perusahaan Tiongkok mulai mempromosikan penggunaan kapas Xinjiang. Merek Anta Sports mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan terus menggunakan kapas dari Xinjiang.(*)