Tambang batubara - Image from Berbagai sumber
Bolong.id - Tiongkok menargetkan untuk mengurangi penggunaan batu bara menjadi 56% dari total konsumsi energi tahun ini, turun dari sebelumnya 57%, sementara menaikkan konsumsi listrik menjadi 28% dari sebelumnya 27%.
Hal itu terungkap dari pedoman pemerintah yang dirilis pada Kamis (22/4) lalu seperti dilansir oleh Global Times. Tiongkok mendorong transformasi energi bersih dan rendah karbon untuk menghormati komitmennya mencapai puncak emisi karbon dioksida pada tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
Menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Administrasi Energi Nasional, untuk mencapai target itu, listrik yang dihasilkan oleh tenaga angin dan fotovoltaik akan menyumbang sekitar 11% dari konsumsi listrik negara tersebut.
Pedoman tersebut juga menggarisbawahi kerja sama, termasuk mempromosikan infrastruktur energi dengan negara tetangga, melakukan kerja sama di bidang ketenagalistrikan, minyak dan gas, dan tenaga nuklir dengan negara-negara utama dan proyek-proyek utama, serta memperluas kerja sama energi dengan negara-negara maju.
Komitmen serius Tiongkok terhadap pembangunan hijau dan rendah karbon serta respons aktifnya untuk membatasi perubahan iklim diklaim telah menjadi contoh bagi dunia dan mempercepat laju energi terbarukan Tiongkok untuk berkembang ke luar negeri.
Presiden Xi Jinping pada Kamis (22/4/2021) berjanji untuk membatasi proyek-proyek pembangkit listrik dengan tenaga batu bara yang sangat berpolusi, dan mulai mengurangi ketergantungan pada sumber energi ini dalam lima tahun.
Saat menghadiri KTT virtual yang khusus membahas perubahan iklim yang digagas oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Xi Jinping hanya mengulangi tujuan sebelumnya yang telah ditetapkan Tiongkok, meskipun ada ekspektasi pengumuman kebijakan perubahan iklim baru.
“Kita harus berkomitmen untuk pembangunan hijau. Pegunungan hijau adalah gunung emas, melindungi lingkungan berarti melindungi produktivitas,” kata Xi Jinping.
Informasi Seputar Tiongkok