Lama Baca 3 Menit

Dugaan Pangkalan Udara Baru China di Kiribati

14 May 2021, 10:01 WIB

Dugaan Pangkalan Udara Baru China di Kiribati-Image-1

Pulau Kanton, Kiribati. - Image from Sindo News 

Bolong.id -  Sejumlah ahli strategi Barat khawatirBeijing akan mengubah beberapa pulau Pasifik yang terpencil menjadi pangkalan militer baru, beberapa hanya 400 mil dari pantai Tiongkok. Amerika Serikat (AS) sendiri mengoperasikan beberapa fasilitas militer besar di wilayah tersebut.

Sebuah lapangan terbang terlantar di sebuah pulau Pasifik terpencil di Republik Kiribati akan segera mendapatkan upgrade dari Tiongkok. Kedua negara menjalin kembali hubungan dua tahun lalu dan telah memulai proyek kerja sama baru, termasuk investasi infrastruktur serta perdagangan dan pertukaran budaya.

Menurut sebuah laporan oleh Reuters, anggota parlemen oposisi Gilbertese Tessie Lambourne mengatakan bahwa Presiden Taneti Maamau telah bernegosiasi untuk memperbaiki lapangan udara di Pulau Kanton dengan Tiongkok, tetapi belum diberi tahu apakah itu bagian dari Belt and Road Initiative.

Namun, seorang ahli militer Tiongkok yang diwawancarai oleh Global Times, mengatakan bahwa semua spekulasi yang disebutkan dalam laporan bahwa "Tiongkok akan menggunakan bandara pulau itu untuk mengerahkan pejuang" tidak berdasar. Laporan tersebut mengakui bahwa "Tiongkok tidak merinci apakah bandara tersebut akan digunakan untuk tujuan militer." 

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa Tiongkok, atas undangan pemerintah Kiribati, sedang mempelajari rencana untuk meningkatkan dan meningkatkan landasan udara untuk memfasilitasi transportasi Domestik di Kiribati. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa kerjasama antara Tiongkok dan Kiribati menganut konsep "kerjasama yang saling menguntungkan" dan memberikan bantuan sejauh mungkin tanpa syarat politik tambahan.

Menurut pengukuran Google Earth, Kanton terletak 5.280 mil tenggara Hong Kong, 1.850 mil barat daya Hawaii, dan 800 mil di utara wilayah AS di Samoa Amerika. Landasan udara, yang terletak di sudut barat laut atol berbentuk potongan daging babi, panjangnya sekitar 8.000 kaki, tetapi hanya 6.500 kaki yang terlihat dapat digunakan dari jarak jauh, dengan 1.500 kaki sisanya ditumbuhi pepohonan dan semak belukar.

Landasan udara ini dibangun pada 1940-an oleh Angkatan Laut AS. Sebelumnya, PanAm pernah berniat menggunakan landasan ini sebagai titik perhentian untuk layanan pesawat terbang ke Selandia Baru. Pulau itu sendiri hanya memiliki dua lusin penduduk saat ini dan landasan udaranya hanya digunakan secara sporadis sejak Perang Dunia II. (*)


Informasi Seputar Tiongkok