Lama Baca 3 Menit

Patut Dicontoh, Upaya Tiongkok Stabilkan Industri dan Rantai Pasokan bagi Sektor Swasta

28 May 2020, 12:35 WIB

Patut Dicontoh, Upaya Tiongkok Stabilkan Industri dan Rantai Pasokan bagi Sektor Swasta-Image-1

Tiongkok Berdayakan Perusahaan-perusahaan - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Di tengah pandemi COVID-19, Tiongkok berhasil mengintensifkan upaya penstabilan rantai pasokan industri untuk membantu perusahaan-perusahaan dalam negeri guna mengatasi tantangan yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Salah satu insentif yang dilakukan tersebut adalah dengan mengurangi pajak dan biaya, membebaskan biaya tol di jalan raya, mengurangi biaya penggunaan energi, dan memberikan pinjaman bersubsidi. “Pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan bantuan dalam sektor bisnis, terutama bagi bisnis kecil untuk mengatasi kesulitan,” kata Ning Jizhe (宁吉喆), Wakil Kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (中华人民共和国国家发展和改革委员会), seperti dilansir dari laman portal Xinhua.net, Rabu (27/05) lalu.

Dalam laporannya terkait stabilitas industri dan rantai pasokan pada sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional (中华人民共和国全国人民代表大会) yang digelar pekan lalu, Perdana Menteri, Li Keqiang (李克强) mengatakan, negara telah berjanji untuk melakukan upaya habis-habisan guna menjaga rantai industri agar tetap stabil dan lancar dengan mengimplementasikan kebijakan yang sungguh-sungguh. 

Sementara itu, Zhu Jianmin (朱建民) Ketua Perusahaan Liaoning Oxiranchem, Inc (辽宁奥创化工有限公司) - produsen bahan kimia di timur laut Tiongkok, mengaku menyambut baik implementasi kebijakan pemerintah tersebut, karena dipastikan akan sangat membantu lebih banyak perusahaan di sektor swasta. Oxiranchem sendiri menurut Zhu telah mengalami penurunan produksi sebesar 26% pada kuartal pertama tahun ini, sehingga mengakibatkan laba anjlok hingga 80%. 

Meski begitu, ia menyebutkan, dalam beberapa bulan terakhir, upaya pengendalian pandemi dan pembukaan kembali produksi ekonomi telah membuatnya memahami betapa pentingnya menghentikan penyumbatan dan melakukan penstabilan rantai pasokan dan industri. Dirinya juga menambahkan, setelah perusahaannya kembali beroperasi pada April lalu, pertumbuhan laba penjualan diharapkan dapat meningkat pada bulan ini. 

Tak berbeda dengan Tiongkok, di Indonesia banyak perusahaan yang terancam bangkrut akibat pandemi COVID-19. Dalam siaran pers yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI pada 26 Maret 2020 menyebutkan, bahwa Pemerintah telah menggulirkan Stimulus Ekonomi I, II, dan lanjutan guna mendukung upaya percepatan penanganan COVID-19, baik untuk dunia usaha maupun para pekerja.*

Sumber: Xinhua.net dan ekon.go.id