Lama Baca 4 Menit

Jadi Solusi Ekonomi, Pemerintah dan Swasta Intensif Mendukung Keberadaan Pedagang Kaki Lima di Tiongkok

05 June 2020, 10:54 WIB

Jadi Solusi Ekonomi, Pemerintah
dan Swasta Intensif Mendukung Keberadaan Pedagang Kaki Lima di Tiongkok-Image-1

Ekonomi Kios Lokal - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Pandemi COVID-19 telah membuat perekonomian dunia memburuk dan menyebabkan beberapa perusahaan terpaksa gulung tikar, tak terkecuali Tiongkok. Demi meningkatkan perekonomian dalam negeri serta mengatasi masalah pengangguran dan penurunan ekonomi pasca COVID-19, saat ini Tiongkok mendukung warganya untuk mengembangkan sektor ekonomi informal, khususnya bagi para pemilik modal usaha kecil (UKM) dengan mendirikan kios kios pedagang kaki lima sebagai tempat usaha mereka. 

Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang (李克强) dalam pernyataan tertulisnya di situs milik pemerintah Tiongkok telah merilis kebijakan bertajuk “Enam Stabilitas (六稳)” dan “Enam Jaminan (六保) untuk menyelamatkan dan merangsang vitalitas pasar, dimana salah satunya berisi tentang dukungan kepada para pemilik modal usaha kecil untuk mendirikan kios kios kaki lima. Kebijakan ini dikeluarkan setelah dirinya mengunjungi Shandong selama dua hari, yaitu pada tanggal 1 hingga  2 Juni 2020. Mengutip dari laman berita caixinglobal.com, Selasa (02/06/2020) lalu, Li Keqiang (李克强) bahkan memuji keberhasilan kota Chengdu, yang mampu mendirikan sebanyak 36 ribu unit kios kaki lima dan setidaknya berhasil menciptakan 100 ribu pekerjaan.

Dukungan perusahaan besar meningkat

Seperti diketahui, selama bertahun-tahun sebelumnya banyak kota di Tiongkok yang mencoba menindak sektor informal mereka, termasuk keberadaan para pedagang kaki lima. Namun, kini beberapa kota justru aktif mendorong pedagang kaki lima sebagai salah satu cara meningkatkan ekonomi. Zhu Min, ekonom Tiongkok dan mantan Wakil Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, mengkarakteristikkan “pedagang jalanan” sebagai solusi darurat untuk mengatasi penurunan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi. Karena itu, dirinya mendorong pemerintah daerah untuk mendukung usaha kecil dan mikro tersebut agar semakin berkembang.

Selain pemerintah daerah, dukungan bagi para pedagang kaki lima juga datang dari perusahaan-perusahaan besar seperti Alibaba ( 阿里巴巴) , Meituan (美团网), Jingdong (京东) , Tencent ( 腾讯), Suning (苏宁) dan perusahaan lainnya. Alibaba sendiri telah merilis rencana bantuan sektor informal bagi pedagang kaki lima ini dengan menyediakan lebih dari 70 miliar yuan pemberian kredit tanpa bunga. Sementara, Meituan (美团网) bersama dengan pemerintah, turut membantu meluncurkan kupon konsumen untuk meningkatkan pendapatan bagi toko-toko kecil. Adapun, Suning (苏宁) telah mengumumkan rencana peluncuran "Night Walk Partner (当日配)" untuk mendukung para pelaku usaha jalanan tersebut.  

Tak berbeda dengan Tiongkok, di Indonesia, kebijakan-kebijakan terkait pemulihan ekonomi terus diberikan oleh Pemerintah. Seperti dilansir dari kompas.id, pemerintah sudah melakukan survei terhadap UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) untuk mengetahui persoalan yang sudah dan akan dialami para pelaku usaha. Pemerintah juga berupaya menggendeng berbagai pihak demi terwujudnya perekonomian Indonesia yang lebih baik.*