Lama Baca 2 Menit

Tiongkok Dituduh Sebagai Dalang Serangan Siber di Australia

22 June 2020, 14:48 WIB



Tiongkok Dituduh Sebagai Dalang Serangan Siber di Australia-Image-1

PM Australia, Scott Morrison - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Sydney, Bolong.id - Australia sedang dilanda serangan siber gila-gilaan di berbagai sektor seperti pemerintah, industri, organisasi politik, pendidikan, kesehatan, penyedia layanan penting dan operator infrastruktur penting lainnya. 

"Kami tahu pelakunya adalah aktor siber canggih berbasis negara, dari skala dan sifat penargetan dan tradecraft yang mereka gunakan," ujar Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Serangan ini digambarkan bersifat “jahat”, namun ia mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada pelanggaran privasi berskala besar. "Itulah sebabnya kami mengangkat permasalahan ini pada hari ini," katanya pada hari Jumat (19/6/2020) lalu.

PM Scott Morrison enggan memberitahukan negara mana yang berani melakukan aksi ini, sejumlah pejabat Australia menyebut kalau Tiongkok-lah yang sebenarnya ada di balik serangan siber tersebut. Menurut Dewan Hubungan Luar Negeri Australia, ada tiga negara yang diduga mensponsori operasi serangan siber ini, yaitu Tiongkok, Rusia dan Iran. Perdana Menteri Australia mengatakan bahwa serangan tersebut bukan kali ini saja terjadi, namun sudah berlangsung terus-menerus terhadap Australia. 

PM Morrison mengingatkan kepada masyarakat bahwa pengumuman ini bukan untuk menambah kekhawatiran masyarakat, tapi justru untuk memberitahu agar semuanya dapat melindungi data pribadi dan bisnis masing-masing, seperti dikutip dari detik.com. Tidak hanya Australia yang terkena serangan siber, mengutip CNN, menurut data yang dihimpun Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sampai bulan Maret 2020 kemarin tercatat total kasus serangan siber di Indonesia berjumlah 80.837.445, meningkat enam kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 13.623.527.