Lama Baca 3 Menit

Untuk Keenam Kalinya, Jet Tempur Tiongkok Masuki Zona Pertahanan Udara Taiwan. Cari Masalah?

20 June 2020, 15:43 WIB


Untuk Keenam Kalinya, Jet Tempur Tiongkok Masuki Zona Pertahanan Udara Taiwan. Cari Masalah?-Image-1

Pesawat jet tempur Chengdu J-10 China - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Taipei, Bolong.id - Pada hari Jumat (18/6/2020), sebuah jet tempur Chengdu J-10 Tiongkok terobos Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air Defense Identification Zone; ADIZ) Taiwan. Gerakan ini merupakan kali ke enam dalam sepuluh hari terakhir, atau sejak tanggal 9 Juni 2020, menurut Militer Taipei. 

Pesawat J-10 dilaporkan Markas Besar Komando Angkatan Udara Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan terdeteksi pada siang hari. Pesawat tempur Beijing bergegas meninggalkan ADIZ pada saat berpapasan dengan pesawat-pesawat patroli pengintai udara Taipei.

Serbuan tersebut, yang pertama adalah pada tanggal 9 Juni 2020, melibatkan beberapa jet tempur Su-30. Kedua, pada tanggal 12 Juni 2020, yang melibatkan sebuah pesawat angkut militer Shaanxi Y-8. Ketiga, pada tanggal 16 Juni 2020, yaitu pesawat jet tempur Chengdu J-10. Keempat, 17 Juni 2020, yang melibatkan pesawat jet tempur Chengdu J-10 dan pesawat militer Shaanxi Y-8. Kelima, 18 Juni 2020, melibatkan pesawat jet tempur Chengdu J-10 dan Shenyang J-11. Dan yang keenam pada tanggal 19 Juni 2020, di mana juga melibatkan pesawat jet tempur Chengdu J-10.

Belum dapat dijelaskan mengapa pesawat-pesawat militer Beijing tersebut meningkatkan aktivitasnya di Taiwan. Namun, sebelumnya, militer Tiongkok mengatakan bahwa mereka cuma melakukan latihan rutin dan berkeinginan untuk menunjukkan tekad Beijing untuk mempertahankan kedaulatannya saja.

Tiongkok masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari dirinya dan ingin mencoba untuk menaklukkan daerah yang terpisah dari daratan Tiongkok tersebut, jika perlu mereka dapat mengerahkan kekuatan militer mereka kepada Taiwan. Namun, seperti yang diketahui, Taiwan telah menolak menjadi bagian dari Tiongkok, menolak prinsip “Satu Negara, Dua Sistem” dari Beijing, seperti yang diberlakukan di Hong Kong.