Lama Baca 4 Menit

Luhut Dorong APINDO Berkontribusi Bagi Indonesia, Tiongkok Bantu Investasi di Tengah Pandemi

14 August 2020, 08:16 WIB

Luhut Dorong APINDO Berkontribusi Bagi Indonesia, Tiongkok Bantu Investasi di Tengah Pandemi-Image-1

Luhut Binsar Pandjaitan - Image from Bolong.id

Luhut Dorong APINDO Berkontribusi Bagi Indonesia, Tiongkok Bantu Investasi di Tengah Pandemi-Image-2

Hariyad B. Sukamdani, Ketua Umum DPN APINDO - Image from Bolong.id

Jakarta, Bolong.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan hadir dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional RAKERKONAS APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) 2020. 

Acara tersebut dilaksanakan secara virtual pada Kamis (13/8/2020), dan pada kesempatan kali ini beliau memberikan paparan mengenai topik “Arah Kebijakan Pertumbuhan Iklim Investasi di Tengah Pandemi”.   

Dalam paparannya, beliau mengungkapkan beberapa hal penting terkait situasi negara di tengah pandemi saat ini. Luhut mengatakan, per 12 Agustus 2020, kasus sembuh di Indonesia telah meningkat. 

Jumlah pasien COVID-19 adalah 130.718 pasien, dengan fatality rate 4,5% dan recovery rate 65,6%. Kapasitas tes juga telah mencapai 30.000 tes per hari, dengan penambahan kasus 1.978 kasus per hari selama seminggu terakhir.

Dirinya juga mengatakan, penanganan kesehatan COVID-19 semakin baik, bahkan sudah bisa ekspor APD (Alat Pelindung Diri). Berbagai upaya pun juga telah dilakukan dengan bekerja sama dalam produksi vaksin COVID-19. 

Seperti vaksin dari Sinovac Tiongkok, G42 UAE (Sinopharm Tiongkok), CEPI, GenXine Inc Korea Selatan. Tak lupa juga dengan vaksin buatan Indonesia, vaksin merah putih.

Beliau pun mengungkapkan bahwa Indonesia perlu untuk mereformasi diri pada bidang farmasi dan meningkatkan industri farmasi kedepannya secara bertahap.

Selain itu, beliau juga mengungkapkan ekonomi nasional Indonesia pada semester 1 tahun 2020 melemah, namun masih lebih baik dibanding negara lain. Sementara itu, terdapat 6 sektor kontributor utama PDB Nasional melambat. Ekspor besi dan baja di Indonesia meningkat, mencapai level di atas ekspor kendaraan pada 5M2020. 

Beliau mengatakan, protes terhadap masuknya tenaga kerja asing, seperti dari Tiongkok, bukan untuk menggusur tenaga kerja Indonesia, namun untuk membantu lakukan transfer teknologi, memantau jalannya investasi, dan memberikan ilmu kepada Indonesia.

Tiongkok sendiri dinilai sangat patuh terhadap regulasi investasi yang dibuat oleh Indonesia. Sehingga memudahkan Indonesia dalam pemulihan ekonomi, di tengah pandemi.

Salah satu hal yang menjadi penekanan beliau adalah hilirisasi industri nikel. Di mana akan direncanakan pengembangan produksi stainless steel dan baterai litium.

Dalam bidang industri, pemerintah juga memaparkan data bahwa Indonesia masih kekurangan lulusan S1 & D3 teknik, maupun vokasi untuk mengisi sektor industri seperti industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, dan kimia. Dimana visi Indonesia 2045 dalam sektor industri yaitu dapat memiliki pertumbuhan sebesar 6,3% dan kontribusi terhadap PDB sebesar 26%.

Akhir kata, dalam kesimpulan disebutkan bahwa pemerintah akan terus mengevaluasi situasi perekonomian akibat dampak COVID-19. Dalam RAKERKORNAS ini, Luhut juga mendorong para anggota APINDO dapat berkontribusi di dalam mendongkrak ekonomi Indonesia yang lebih baik. Luhut juga membuka diri bagi APINDO untuk secara luwes dapat menyuarakan aspirasi dan pendapat mereka kepada dirinya.