Lama Baca 3 Menit

Tiongkok dan Belanda Berjuang Bersama Jaga Perdagangan Bebas

28 August 2020, 10:18 WIB

Tiongkok dan Belanda Berjuang Bersama Jaga Perdagangan Bebas -Image-1

Tiongkok-Belanda - Image from China Daily

Hague, Bolong.id - Tiongkok dan Belanda harus bersama-sama menjunjung multilateralisme dan memberikan contoh untuk menjaga perdagangan bebas, memastikan adanya saling keterbukaan, dan menjalankan persaingan sehat, kata Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi (王毅), Rabu (26/8/2020).

Dilansir dari China Daily, hal tersebut ia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok pada kunjungan keduanya ke Eropa.

Memperhatikan bahwa multilateralisme sedang menghadapi tantangan, Wang (王毅) mengatakan, menegakkan multilateralisme adalah aturan universal komunitas internasional dan kebutuhan sebagian besar negara, terutama negara kecil dan menengah, untuk bertahan dan berkembang.

Tanpa multilateralisme, dunia akan diseret kembali ke hukum rimba, yang membalik jalannya sejarah.

Tiongkok dengan tegas mendukung multilateralisme dan siap bekerja sama dengan semua negara termasuk Belanda untuk mempraktikkan multilateralisme dan menjaganya dengan tindakan nyata.

Wang (王毅) mengimbau Tiongkok dan Belanda untuk memberi contoh dalam menjaga perdagangan bebas.

Globalisasi mewakili tren perkembangan manusia yang tak terhindarkan dan manifestasi dari kemajuan sosial, katanya. Wang (王毅) mengatakan, Belanda menganjurkan perdagangan bebas sementara Tiongkok juga diuntungkan dari perdagangan bebas.

Kedua negara harus bersama-sama mendorong reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) agar WTO terus memainkan perannya sebagai landasan sistem perdagangan bebas, katanya.

Wang (王毅) juga meminta kedua negara memberi contoh untuk memastikan keterbukaan bersama.

Keterbukaan adalah fondasi Belanda dan juga kebijakan konsisten Tiongkok, katanya. Berpegang pada saling keterbukaan adalah kunci kemajuan bersama kedua negara.

Tiongkok akan membangun sistem ekonomi terbuka baru di level yang lebih tinggi dan bersedia berbagi peluang pasar dengan negara lain.

Selain itu, Tiongkok dan Belanda harus menjadi contoh untuk mendukung persaingan yang sehat, kata Wang (王毅).

Ia berharap semua pihak akan berpegang pada prinsip persaingan yang sehat, memainkan peran menentukan pasar dalam mengalokasikan sumber daya, dan menyediakan lingkungan bisnis yang adil, terbuka, dan tidak diskriminatif bagi perusahaan dari semua negara. (*)