Lama Baca 3 Menit

Semua Proyek Tiongkok di Filipina Akan Berlanjut Meski Ada Sanksi AS

03 September 2020, 13:40 WIB

Semua Proyek Tiongkok di Filipina Akan Berlanjut Meski Ada Sanksi AS-Image-1

Tiongkok-Filipina - Image from internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Tiongkok, Bolong.id - Semua proyek Tiongkok di Filipina akan berlanjut sesuai rencana meskipun ada sanksi AS, kata Duta Besar Tiongkok untuk Filipina Huang Xilian pada Selasa (1/9/2020).

Komentar tersebut muncul setelah Juru bicara kepresidenan Filipina Harry Roque mengatakan pada Selasa (1/9/2020) bahwa Presiden Rodrigo Duterte telah memetakan arah kebijakan luar negeri independen yang menempatkan kepentingan nasional sebagai inti dan kepentingan nasional Filipina adalah untuk memastikan penyelesaian proyek-proyek utama di bawah program "Build, Build, Build".

Pernyataan dari otoritas Filipina membalikkan pernyataan sebelumnya oleh menteri luar negeri Filipina, yang mengatakan bahwa dia akan merekomendasikan pemerintah untuk menghentikan kesepakatan dengan perusahaan Tiongkok yang masuk daftar hitam di bawah sanksi AS, dilansir dari Global Times (Selasa, 1/9/2020).

Departemen Perdagangan AS pada 26 Agustus 2020 memberikan sanksi kepada 24 perusahaan Tiongkok, menempatkan mereka dalam daftar hitam karena membantu membangun pulau militer di Laut Tiongkok Selatan. Perusahaan tersebut termasuk lima perusahaan di bawah China Communications Construction Co yang telah memiliki operasi bisnis yang luas di banyak pasar di Asia dan Afrika.

"Kami percaya bahwa pengejaran kebijakan luar negeri yang independen sejalan dengan kepentingan fundamental Filipina dan rakyatnya," kata duta besar Tiongkok, mencatat bahwa kerja sama antara Tiongkok dan Filipina selalu didasarkan pada rasa saling menghormati dan saling menguntungkan. Semua proyek akan dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan yang ada.

"Saya yakin bahwa setiap upaya untuk merusak kerja sama ekonomi normal antara Tiongkok dan Filipina tidak akan pernah berhasil," kata Duta Besar Huang.

Sinergi mendalam dari Belt and Road Initiative (BRI) Tiongkok dan program "Build, Build, Build" telah mencapai hasil yang bermanfaat dan perusahaan Tiongkok telah memberikan kontribusi penting dalam upaya ini, ujar Huang.

"Langkah oleh pihak AS dengan dalih melindungi Laut Tiongkok Selatan sangat mengganggu urusan dalam negeri Tiongkok dan bertujuan untuk membuat perpecahan antara Tiongkok dan negara-negara kawasan sekitarnya," kata Huang dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs kedutaan, Selasa (1/9/2020). (*)