Lama Baca 5 Menit

Menilik Kelenteng Hian Thian Siang Tee di Jepara

17 October 2022, 01:03 WIB

Menilik Kelenteng Hian Thian Siang Tee di Jepara-Image-1
Kelenteng Hian Thian Siang Tee

Bolong.id - Kelenteng Hian Thian Siang Tee atau Hian Thian Siang De (Dewa Langit) yang ada di Welahan, Kabupaten Jepara.

Berada di gang pinggir atau tepat di samping Pasar Welahan, nuansa kelenteng sudah tampak dengan warna mencolok merah di gapuranya yang besar. Rasa syahdu akan langsung terasa begitu kita melangkah masuk. 

Dua patung jenderal kebanggaan kaum Tionghoa selalu siaga berjaga di pintu ruang peribadatan utama yang menjadi tempat Kong Co Hian Thian Siang Tee atau Dewa Langit.

Di samping Kong Co tuan rumah tersebut, ada ruang untuk Kong Co Kwan Tee Kun dan Khong Hu Cu yang berukuran sekitar 2,5 meter.  

Woto, penjaga kelenteng menjelaskan bahwa kelenteng ini ada lima Kimsin (patung dewa) yakni Kong Co (dewa) Hian Thian Siang Tee atau Dewa Obat sebagai tuan rumah yang dibawa langsung dari dataran Tiongkok. Kemudian Kong Co Kwan Tee Kun dan Khong Hu Cu. Adapula Makco Kwan Im dan Sang Budha.

Tiga Kong Co yang disebut awal itu berada di satu atap, dipisahkan dinding namun ada pintu yang menghubungkan. Bangunan asli yang terbuat dari kayu masih mendominasi, agar semakin kokoh di belakang dinding-dinding utama ditopang dengan tembok. Bahkan daun pintu, tiang, atap serta dinding belakang Kong Co Hian thian Siang Tee masih asli sejak kali pertama didirikan.

Selain dominasi bangunan jati tua dan penerangan tanpa aliran listrik, hal unik lain adalah keberadaan Makco Kwan Im dan Sang Budha. 

Kelenteng ini memang jadi satu dengan Wihara, tempat peribadatan umat Budha. Yang jika kita masuk ruang Kwan Im dan Sang Budha nuansa tenang sangat lekat karena dilengkapi alunan musik sendu.

Jika menilik kayu-kayu bangunan itu, bisa ditaksir usia kelenteng ini lebih dari 100 tahun. Bahkan, Kelenteng Hian Thian Siang Tee selama ini disebut-sebut sebagai salah satu kelenteng yang tertua.

Namun belum ada cukup bukti yang mendukung validitas berapa usia kelenteng itu kecuali sebilah senjata tua asli Tiongkok dan catatan-catatan mujarobat khas Tiongkok. Dua benda itupun hanya jadi tanda kisar usia yang akhirnya melahirkan kisah perjalanan lelaki Tionghoa ke Jawa Tengah.

Alkisah, Tan Siang Boe pemuda asal Tiongkok hendak menyusul sang kakak, Tan Siang Djie di Tanah Jawa. Berkat jasanya menyelamatkan seorang Bhiksu di atas kapal, Tan Siang Boe diberi satu kantong yang berisi barang–barang pusaka kuno.

Antara lain sehelai sien tjiang (kertas halus bergambar Paduka Hian Thiam Siang Tee), sebilah po kiam (pedang Tiongkok), satu hio lauw (tempat abu), dan satu jilid tjioe hwat (buku pengobatan/ramalan).

Diketahui bahwa dua bersaudara itu, pusaka-pusaka dititipkan di Rumah Liem Tjoe Tien, tempat Tan Siang Djie bermukim yang terletak di Gang Pinggir, Welahan. Barang-barang titipan tersebut oleh pemilik rumah selalu disimpan di atas loteng. Dan sejak itu mulailah kisah-kisah mistis menyelimuti.

Selama dalam penyimpanan di atas loteng tersebut, kata Woto setiap tanggal tiga yaitu hari lahir “Sha Gwe” yakni hari Imlek Seng Tam Djiet dari Hian Thiam Siang Tee, keluarlah daya ghaib. Pusaka tersebut mengeluarkan cahaya api seperti barang terbakar, sewaktu-waktu keluarlah ular naga dan kura-kura yang sangat menakjubkan seisi rumah. Konon, pusaka kuno itu adalah wasiat peninggalan dari Paduka Hian Thiam Siang Tee yang akhirnya dipuja. Berdasarkan kejadian itu, ulangtahun Kelenteng Hian Thian Siang Tee Welahan Jepara dirayakan pada tanggal 1 Sha Gwee (bulan) 3.

Uniknya, saat prosesi kirab ulang tahun kelenteng banyak yang datang dari berbagai wilayah negeri ini, patung Dewa-Dewi yang ikut prosesi kirab biasanya berada di dalam tandu/joli dengan berbagai ukuran dan dibuat seindah mungkin dengan warna merah-kuning yang mendominasi.

Kirab ritual itu berangkat dari Kelenteng Hian Thian Siang Tee kemudian keliling kota dan berakhir di Kelenteng Hok Tik Bio (di samping sungai Serang) yang berlokasi di depan pasar Welahan. Kelenteng Hok Tik Bio ini lebih tua bila dibandingkan dengan Kelenteng Hian Thian Siang Tee.

Woto juga menjelaskan bahwa setelah berada di Kelenteng Hok Tik Bio selama lebih kurang satu bulan Dewa Xuan Tian Shang Di ( Hian Thian Siang Tee) dikirab kembali ke Kelenteng Hian Thian Siang Tee dengan keliling kota lebih dulu baru Kembali ke kelenteng di Jalan Gang Pinggir Welahan.  (*)


Informasi Seputar Tiongkok